Konstelasi Persaingan Papan Bawah usai Putaran Pertama BRI Liga 1: Siapa Kandidat Terdegradasi?

14 hours ago 5

Bola.com, Jakarta - Berakhirnya putaran pertama BRI Liga 1 2024/2025 menyisakan catatan penting dari aspek persaingan. Konstelasi pertarungannya tidak hanya terjadi di papan atas, tetapi juga papan bawah klasemen.

Bicara papan atas BRI Liga 1 musim ini, dua klub yang bersaing sengit memperebutkan posisi puncak ialah Persib Bandung dan Persebaya Surabaya.

Kini Persib berada di pucuk dengan koleksi 39 poin dari 17 laga, sedangkan Persebaya membuntuti di urutan kedua dengan 37 poin.

Sementara itu, pergulatan klub-klub yang terjungkal di papan bawah juga tak kalah menarik. Ada sederet peserta yang harus terdesak hingga zona degradasi. Para kontestan yang berada di atasnya pun belum bisa dipastikan aman karena posisinya juga rentan.

Jika melihat kondisinya, ada sederet kontestan yang paling berpotensi terjungkal ke kasta kedua pada akhir musim nanti. Catatan ini mempertimbangkan kiprah mereka selama mengarungi putaran kedua BRI Liga 1 2024/2025.

Tidak hanya itu, pergerakan klub-klub ini di bursa transfer juga menjadi faktor penentu nasib mereka. Jika salah mengambil langkah dalam memperbaiki komposisi tim, bukan tak mungkin mereka akan turun kasta.

Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

Berita video Bonek dan The Jakmania Serukan Suara Perdamaian di BRI Liga 1

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Madura United

Madura United menjadi salah satu kontestan yang memprihatinkan sepanjang putaran pertama BRI Liga 1 2024/2025. Tak seperti kiprah mereka musim lalu yang lolos ke championship series, kini mereka kesulitan bersaing.

Imbasnya, Laskar Sappe Kerrab hanya mampu meraih dua kemenangan saja pada putaran pertama. Tiga laga lainnya berakhir dengan imbang, sedangkan 12 partai lainnya berujung dengan kekalahan.

Jumlah sembilan poin dari 17 laga ini menempatkan mereka di dasar klasemen sementara. Selain itu, ada sederet catatan minor lainnya yang menempatkan tim asal Pulau Garam ini dalam situasi buruk.

Sejauh ini, Madura United sudah kemasukan total 38 gol dari 17 laga. Jumlah ini menempatkan mereka sebagai tim dengan jumlah kebobolan tertinggi pada putaran kedua BRI Liga 1 2024/2025.

Madura United menjadi tim pesakitan. Mereka jadi salah satu kontestan yang cukup sering gonta-ganti pelatih. Sejauh ini, belum diketahui siapa sosok juru racik yang bakal mengasuh mereka pada putaran kedua.

Setelah sempat ditangani Widodo Cahyono Putro, Madura United lalu menunjuk Paulo Meneses. Kini, pelatih asal Portugal itu juga telah mengakhiri kerjanya. Untuk sementara, mereka diasuh oleh Rakhmad Basuki sebagai caretaker.

Semen Padang

Satu-satunya klub promosi yang tak bisa bersaing di BRI Liga 1 2024/2025 ialah Semen Padang. Mereka tak semoncer dua tim promosi lainnya, PSBS Biak dan Malut United, yang cukup bisa mengimbangi kontestan lainnya.

Semen Padang justru terpuruk di zona degradasi. Tim berjulukan Kabau Sirah ini hanya meraih 10 poin dari 17 laga. Jumlah ini menempatkan mereka pada peringkat ke-17 alias satu strip di atas sang juru kunci.

Dari segi prestasi, Kabau Sirah memang tak jauh dengan Madura United. Mereka saat ini masih menjadi tim dengan jumlah kebobolan terbanyak. Jumlah 30 gol dari 17 laga membuatnya jadi tim dengan jumlah kemasukan gol terbanyak kedua.

Tak hanya itu, dari aspek produktivitas, Semen Padang juga mengalami masalah. Mereka hanya bisa menghasilkan 12 gol saja. Ini menjadi jumlah terendah ketiga setelah PSIS Semarang dan Persis Solo dengan 11 gol.

Satu-satunya cara bagi Semen Padang untuk menyelamatkan nasibnya ialah dengan melakukan perombakan tim. Hal itulah yang diharapkan bisa dilakukan oleh pelatihnya, Eduardo Almeida, pada bursa transfer ini.

”Ke depan kami akan merekrut satu pemain di setiap posisi untuk mengubah tim ini. Rekrutan baru untuk menghadirkan suasana kompetitif di setiap latihan dan memberikan banyak pilihan pemain pengganti saat pertandingan,” ujar Almeida.

Terbaru, mereka sudah merekrut empat pemain asing untuk bersaing pada putaran kedua, yakni Alhassan Wakaso (Ghana), Felipe Chaby (Portugal), Bruno Gomes (Brasil), dan Marco Baixinho (Portugal).

Empat Peserta Terancam

Selain dua klub yang disebutkan di atas, masih ada sederet kontestan BRI Liga 1 2024/2025 yang belum bisa merasakan rasa aman terhadap bayang-bayang degradasi. Mereka adalah PSIS Semarang, PSS Sleman, Barito Putera, dan Persis Solo.

PSIS Semarang, sekalipun berada di peringkat ke-13, hanya berjarak delapan poin saja dari zona degradasi. Mereka juga mengalami problem serius sepanjang putaran pertama ini. Faktor pertamanya ialah produktivitas gol.

Tak hanya itu, Mahesa Jenar juga menghadapi polemik dengan suporternya. Konflik antara suporter dengan CEO PSIS, Yoyok Sukawi, masih belum tuntas. Efeknya, PSIS minim dukungan saat bermain di kandang.

PSS Sleman juga harus berhati-hati. Posisi mereka masih jauh dari kata aman. Zona degradasi siap mengintai Elang Jawa mengingat mereka hanya terpaut lima poin saja dari ancaman turun kasta di klasemen saat ini.

Barito Putera juga setali tiga uang. Nasib Laskar Antasari yang masih harus terusir dari Banjarmasin memprihatinkan. Kini, mereka berada di peringkat ke-15, alias satu strip dari zona merah, dengan koleksi 15 poin.

Persis Solo juga harus segera berbenah. Laskar Sambernyawa masih belum bisa meninggalkan zona merah. Mereka mengoleksi 10 poin dari 17 laga. Tak hanya itu, Persis juga jadi tim dengan produksi gol paling minim pada putaran kedua.

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |