Bola.com, Cosenza - Calon kiper Timnas Indonesia, Emil Audero, bermain heroik ketika membela Palermo melawan Cosenza dalam lanjutan pekan 27 Serie B 2024/2025 atau kasta kedua Liga Italia.
Berlaga sejak menit awal, Emil Audero membawa Palermo membantai tuan rumah Cosenza tiga gol tanpa balas di Stadio San Vito-Gigi Marulla, Cosenza, Minggu (23-2-2025) malam WIB.
Emil Audero mencatatkan clean sheet. Selain itu, penjaga gawang berusia 28 tahun itu membukukan enam penyelamatan dan menjadi man of the match versi Fotmob.
Kiper kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), 18 Januari 1997 itu mendapatkan rating 8,8.
Statistik memperlihatkan Emil Audero merangkum 80 persen akurasi umpan hingga 14 recoveries.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
3 Laga, 4 Kebobolan
Emil Audero baru bergabung dengan Palermo di pertengahan musim setelah dipinjamkan dari Como 1907 di Serie A, klub yang baru dibelanya pada Juli 2024.
Bersama Palermo dalam tiga pertandingan, penjaga gawang jebolan Juventus, Inter Milan, dan Sampdoria itu dua kali kebobolan (total empat gol) dan sekali nirbobol.
Emil Audero baru dipastikan akan dinaturalisasi PSSI untuk membela Timnas Indonesia. Dia bisa menjadi pesang berat untuk Maarten Paes di bawah mistar gawang tim Garuda.
Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia
Perihal proses naturalisasi Emil Audero disampaikan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
"Ya, dinamika masing-masing pemain. Tentu mempunyai pilihan-pilihan. Kita tahu waktu itu kan Emil Audero berusaha menjadi kiper utama di Inter Milan," kata Erick Thohir, beberapa waktu lalu.
"Tentu persaingannya tinggi, namanya juga Inter Milan, Juventus. Tentu ada pertimbangan lain. Yang penting kami dari PSSI tidak mau ada kesan bahwa pemain ini bergabung karena ada komersialisasi," jelasnya.
"Pemain ini bergabung karena percaya program kami yang serius. Mereka bergabung dengan hati mereka. Nah, prosesnya seperti ini."
"Tapi, saya rasa, luar biasa dua tahun terakhir respons dari mereka karena program yang kami bentuk sangat-sangat, saya bilang agresif," ucap Erick Thohir.