Bola.com, Jakarta - Ambisi tinggi selalu digaungkan klub saat memasuki musim kompetisi baru. Begitu pula yang terjadi pada BRI Liga 1 2024/2025 saat ini. Sejak semula, ke-18 kontestan ingin jadi yang terbaik di kasta tertinggi Liga Indonesia.
Mereka berbenah agar dapat mewujudkan obsesi meraih trofi juara. Pelatih jempolan dan pemain kawakan direkrut agar tim tampil mumpuni dalam pertarungan panjang.
Namun dalam perjalanan, onak dan duri acap kali menjadi pengganggu langkah untuk menapaki ke atas. Fenomena menarik juga terjadi pada persaingan ketat BRI Liga 1 musim ini.
Ironisnya drama genre tragedi harus dialami Arema FC dan Borneo FC. Dua finalis Piala Presiden 2024 tersebut tampil digdaya pada laga-laga pramusim. Tim Singo Edan sebagai jawara Piala Presiden, sangat percaya diri bakal dengan mudah meraih takhta teratas liga.
Namun tak dinyana, langkah mereka sering terantuk batu padas. Gegara kegagalan masuk posisi empat besar putaran pertama, Arema FC memutuskan untuk bercerai dengan pelatih Joel Cornelli.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kinerja Joel Cornelli Tak Terlalu Buruk
Padahal, jika dicermati dengan seksama, pencapaian arsitek asal Brasil itu tak jelek-jelek amat. Apalagi dia mampu meracik kombinasi pemain lokal dan asing menjadikan permainan tim sangat rancak.
Sayangnya, vonis sudah terlanjur dijatuhkan. Arema FC sempat bangkit di tangan pelatih karetaker, Kuncoro. Namun dua klub yang ditaklukkan Tim Singo Edan hanya sekelas tim promosi, seperti PSBS dan Semen Padang.
Apa lacur? Sejak resmi menunjuk Ze Gomez pada putaran kedua ini, keperkasaan Arema FC makin merosot drastis. Jhon Alfarizi dkk. tiga kali keok.
Runyamnya trio seteru yang memecundangi Arema adalah pesaing di papan atas, seperti Dewa United FC, Borneo FC, dan Persib Bandung. Ketiga klub itu menghajar Arema FC dengan selisih dua gol.
Borneo FC Sampai Cerai dengan Pieter Huistra
Bagaimana dengan Borneo FC? Setali tiga uang dengan Arema FC. Klub asal Samarinda tersebut juga dihinggapi kepanikan ketika posisi mereka pelan-pelan turun di klasemen.
Pada akhir putaran pertama, kemesraan Borneo FC dengan Pieter Huistra mulai retak. Padahal selama dua musim terakhir, juru taktik asal Belanda itu selalu mengantar tim di papan atas. Dua kali finalis Piala Presiden dan jadi juara Regular Series Liga 1 2023/2024.
Bak pepatah: Kemarau Setahun Dihapuskan Hujan Sehari, Borneo FC harus melupakan prestasi besar yang telah diukir Huistra. Keputusan besar harus diambil manajemen Tim Pesut Etam.
Tekad talak dengan Pieter Huistra makin kuat, setelah Stefano Lilipaly Cs. menelan tiga kegagalan pada pengujung paruh pertama. Sialnya, mereka harus rontok dengan masing-masing menelan kekalahan 0-4 dari Persik di liga dan Buriram United pada pentas ASEAN Club Championship.
Bisa Finis 5 Besar
Kini baik Arema FC dan Borneo FC harus melupakan nafsu besar jadi jawara musim ini. Posisi keduanya sedang berimpitan di klasemen sementara di mana Borneo FC berada pada urutan kesembilan dengan nilai 29, dan Arema FC rangking ke-10 dengan mendulang 28 poin.
Asal keduanya mau bekerja ekstra keras, setidaknya masih bisa menembus posisi lima besar. Namun jika mereka lalai, ancaman terjun bebas ke papan bawah pun kemungkinan juga bisa terjadi.