5 Pemain Timnas Indonesia yang Jarang Dapat Kesempatan Bermain di Klub, Terancam Ultimatum Patrick Kluivert?

22 hours ago 5

Bola.com, Jakarta - Wanti-wanti yang telah diucapkan oleh pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mengenai pemain-pemain yang minim memperoleh kesempatan bermain di klubnya tampaknya harus mulai dicerna oleh para penggawa skuad Garuda.

Pasalnya, Patrick Kluivert menjelaskan bahwa salah satu indikator yang menunjukkan seorang pemain memiliki kebugaran yang tinggi ialah catatan menit bermain yang reguler bersama klubnya masing-masing. 

"Pemain bisa saja bilang 'Saya bugar'. Akan tetapi kalau bugar karena jarang bermain di tim, maka Anda tidak cukup bugar,” kata Patrick Kluivert saat diperkenalkan secara resmi pada Minggu (12/1/2025) sore WIB.

Menurut juru taktik asal Belanda itu, komunikasi yang intens bersama para pelatih fisik di masing-masing klub dapat menjadi salah satu upaya untuk memetakan kondisi para pemain Timnas Indonesia.

"Akan ada banyak komunikasi dengan pelatih fisik di tim masing-masing. Itulah yang penting, tidak semata-mata latihan lalu bugar, tapi harus dicek betul berapa banyak atau sering mereka bermain,” ujar Kluivert.

“Komunikasi ini penting untuk mengetahu apakah harus istirahat atau sebaliknya, ditambah porsi latihan fisiknya. Saya sudah punya gambaran tentang apa yang akan kami lakukan terkait hal ini,” kata dia.

Jika melihat pernyataan sang juru taktik, sejumlah pemain skuad Garuda harus mulai berhati-hati. Sebab, selama ini mereka kesulitan mendapatkan menit bermain di klub. Nasibnya bakal dipertaruhkan di bawah era pelatih asal Belanda itu.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Marselino Ferdinan

Sejak memutuskan bergabung bersama klub kasta kedua Liga Inggris, Oxford United, pada medio Agustus 2024, Marselino Ferdinan memang masih terus berjuang untuk mendapatkan kesempatan bermain dari pelatihnya.

Yang terbaru, kesempatan tersebut datang ketika Oxford United menghadapi Exeter City pada lanjutan FA Cup 2024/2025. Dalam laga itu, Marselino baru diturunkan ketika laga menginjak menit ke-89.

Ini menjadi penampilan pertama sekaligus momen debut bagi gelandang berusia 20 tahun itu. Marselino tentu diharapkan bisa memperoleh kesempatan bermain yang lebih longgar pada pertandingan berikutnya.

Pratama Arhan

Setelah nasibnya terkatung-katung ketika berkarier di Jepang bersama Tokyo Verdy dan bermain di Korea Selatan bersama Suwon FC, Pratama Arhan akhirnya mencoba peruntungannya bersama klub Liga Thailand, Bangkok United.

Hasilnya, tak lama setelah direkrut, pemain berusia 22 tahun itu mendapatkan kesempatan bermain. Momen debut ini tersaji ketika timnya menghadapi Buriram United pada lanjutan Thai League 1 2024/2025.

Arhan tentu harus berjuang lebih keras untuk memperoleh kepercayaan dari pelatihnya. Sehingga, dia bisa mendapatkan modal besar untuk meyakinkan pelatih Timnas Indonesia yang baru, Patrick Kluivert.

Justin Hubner

Bek bermental preman yang menjadi andalan sektor pertahanan Timnas Indonesia, Justin Hubner, juga termasuk masuk dalam daftar ini. Cedera membuat Hubner beberapa kali harus absen bermain.

Bersama klub Liga Inggris, Wolverhampton untuk U-21,  pemain berusia 21 tahun itu baru dua kali bermain di kompetisi Premier League 2 musim 2024/2025 atau kompetisi khusus Liga Inggris bagi pemain muda.

Dia terakhir kali bermain sebagai bek kiri saat Wolves U-21 menghadapi Aston Villa U-21 pada 14 Desember 2024. Saat itu, Hubner memang bermain penuh selama 2x45 menit, tetapi kembali absen pada laga berikutnya.

Nathan Tjoe-A-On

Nathan Tjoe-A-On menjadi salah satu pemain naturalisasi yang memperoleh tempat penting di Timnas Indonesia.

Dia merupakan sosok pemain yang disukai Shin Tae-yong karena bisa bermain di sejumlah posisi yang berbeda.

Sayangnya, situasi itu tak berlaku saat dia memperkuat klub kasta kedua Liga Inggris, Swansea City. Sepanjang musim ini, pemain berusia 22 tahun itu hanya dapat tiga kali kesempatan bermain dengan durasi 127 menit.

Dengan terbatasnya kesempatan bermain pada musim keduanya bersama Swansea, Nathan memang lebih baik mencari peruntungan bersama klub baru. Sebab, dia selama ini hanya jadi penghangat bangku cadangan.

Sandy Walsh

Berbeda dari musim-musim sebelumnya, Sandy Walsh tampaknya tengah menghadapi ujian yang cukup berat bersama klubnya, KV Mechelen. Musim ini, kesempatan bermain yang didapatkan Sandy menurun drastis.

Sepanjang musim, Sandy hanya bisa mendapatkan enam kali bermain dengan durasi yang hanya mencapai 198 menit saja.

Ia tercatat dua kali turun sebagai starter dan empat laga lainnya dari bangku cadangan.Pada musim ini, Sandy lebih banyak jadi penghangat bangku cadangan.

Dia memang mengalami hambatan yang cukup besar untuk kembali bermain reguler di kasta tertinggi Liga Belgia tersebut.

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |