BRI Liga 1: 3 Pelajaran yang Berharga Usai Arema FC Takluk di Markas Persita

15 hours ago 8

Bola.com, Tangerang - Arema FC gagal mencuri tiga poin di pekan 29 BRI Liga 1 2024/2025. Tim Singo Edan takluk 2-3 dari Persita Tangerang di Stadion Indomilk Arena, Minggu (20/4/2025). Hasil ini membuat Arema gagal memperbaiki posisi.

Mereka tertahan di urutan 8 dengan 42 poin. Padahal jika meraih kemenangan, mereka bisa naik ke posisi 6.

Sebenarnya, Arema tidak bermain buruk di laga ini. Babak pertama, mereka unggul 2-1. Sempat tertinggal gol Yardan Yafi saat pertandingan baru berjalan 8 menit. Tapi, Dedik Setiawan dan Dalberto Luan berhasil membalikan keadaan di babak pertama.

Sayang, babak kedua mereka lengah. Sehingga gol Javlon Guseynov dan Marios Ogkmpoe mengubur mimpi Arema untuk meraih poin.

Dari pantauan Bola.com, ada tiga pelajaran yang didapatkan Arema dari kekalahan ini.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Tak Bisa Matikan Kreator Serangan Persita

Dari sisi ball possesion, dua tim sebenarnya berimbang. Arema unggul tipis, 51 persen. Namun, Persita bermain lebih efektif. Eber Bessa jadi otak serangan yang membuat gawang Singo Edan jebol tiga kali. Gol pertama dan kedua Persita lahir berkat assist gelandang asal Brasil tersebut.

Satu lewat terobosan kepada Yardan Yafi. satu lagi melalui tendangan sudut yang disambut tandukan Javlon Guseynov

Sedangkan gol ketiga, Eber yang mengirimkan umpan terobosan kepada M. Toha. Dan assist dibuat Toha setelah umpannya disambar Ogkmpoe. Dalam laga ini Eber bermain cerdik. Terkadang dia tidak terlalu banyak membawa bola. Saat pemain Arema belum mendekat, dia sudah mengirimkan umpan ke jantung pertahanan Singo Edan.

Artinya, Arema tak bisa mematikan kreator serangan Persita tersebut. Dua gelandang Arkhan Fikri dan Pablo Oliveira sering terlambat menutup pergerakan Eber. Maklum, dua gelandang itu bukan tipikal petarung. Keduanya lebih handal menyuplai bola kedepan.

Beda cerit dengan pertemuan pertama lalu. Waktu itu Arema menang 3-0, karena Persita belum diperkuat Eber. Selain itu, Arema menurukan satu gelandang petarung. Yakni Shulton Fajar. Sehingga ada yang mematikan pergerakan playmaker lawan.

Buntu di Babak Kedua

Singo Edan agak terlena pada babak kedua. Mereka seperti kaget dengan permainan Persita yang lebih agresif setelah turun minum. Ini diakui pelatih Arema, Ze Gomes.

“Babak pertama kami lebih siap setelah kemasukan gol. Namun, ada sedikit kesalahan yang terjadi di babak kedua,” kata pelatih asal Portugal tersebut.

Mereka agak lengah kaerna unggul 2-1 pada babak pertama. Justru permainan Arema kembali bangkit setelah Persita membalikkan kedudukan dan unggul 3-2 pada menit 71. Sejak itu, Arema cenderung tampil lebih menyerang.

Sayang, tidak ada serangan matang yang bisa dibangun. Umpan-umpan yang dikirimkan ke kotak penalti Persita terlalu mentah, sehingga Dalberto dkk kesulitan mencetak gol tambahan. Padahal di babak pertama mereka lebih efektif.

Celah di Sistem Pertahanan

Kebobolan 3 gol memperlihatkan ada celah di sistem pertahanan Arema. Maklum, di laga ini Arema kehilangan bek asing, Thales Lira yang menjalani hukuman kartu merah. Selama ini, Arema tak pernah menang ketika Thales absen.

Duet Choi Bo-kyung dan Julian Guevara sepertinya kesulitan membendung serangan Persita. Dua pemain ini keteteran ketika menghadapi pemain depan yang punya kecepatan. Itu terlihat dari proses gol pertama yang dicetak Persita lewat Yardan Rafi.

Sedangkan dua gol lain memperlihatkan jika pemain belakang Singo Edan kurang jeli menghadapi bola-bola crossing, baik dari bola atas maupun datar, karena pemain Arema lebih fokus melihat bola ketimbang mengawal pemain yang bergerak ke dalam kotak penalti.     

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |