Bola.com, Solo - PSS Sleman sedang terpuruk. Tim berjulukan Super Elang Jawa itu menelan hattrick kekalahan di BRI Liga 1 2024/2025.
Dalam pekan ke-22 BRI Liga 1, pasukan Mazola Junior itu dipermalukan tamunya Bali United dengan skor 1-2 di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu (9/2/2025) sore WIB.
Bali United unggul lebih dulu via gol Rahmat Arjuna pada menit ke-32. PSS Sleman sempat menyeimbangkan keadaan lewat Gustavo Tocantins pada menit ke-45, tetapi tim tamu sukses mengunci kemenangan melalui Irfan Jaya (64').
Hasil minor itu menjadi yang ketiga secara beruntun untuk Laskar Sembada. Sebelumnya, PSS dihajar Borneo FC dengan skor 0-1 (2/2/2025) dan menyerah 2-4 dari Semen Padang (26/1/2025).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Turun Peringkat
Buntut rentetan hasil buruk tersebut, PSS turun ke peringkat ke-15 klasemen sementara BRI Liga 1. Fachruddin Aryanto dkk. baru mencatatkan 19 poin dari 22 laga. Hasil dari enam menang, empat imbang, dan menelan 12 kekalahan.
Posisi PSS cukup mengkhawatirkan. Mereka cuma terpaut dua angka dari batas akhir zona degradasi yang ditempati Persis Solo. Di sisi lain, Bali United bercokol di peringkat kelima dengan nilai 37.
Mazola Junior memberikan komentar pasca-kekalahan di Manahan. Juru taktik asal Brasil itu mengatakan, kekalahan tersebut sangat berat bagi PSS Sleman.
"Saya pikir laga Sleman banyak momentum dan aksi di lapangan. Kita ada beberapa kesempatan untuk mencetak gol. Bali United shoot dua kali ke gawang kita dan gol. Sepak bola selalu seperti itu," ujarnya seusai laga.
"Mereka pantas dapat kesempatan cetak gol pada momen itu. Kita main bagus dan dapat kesempatan banyak. Kekalahan ini berat sekali. Dalam sepak bola yang main lebih baik itu yang menang," sambungnya.
Suporter Mulai Gerah
Kegagalan meraup kemenangan di kandang menimbulkan kekecewaan bagi suporter PSS yang hadir langsung di Manahan. Sebagai bentuk protes, mereka kompak tidak menyanyikan anthem tim 'Sampai Kau Bisa' sesuai pertandingan.
Pantauan Bola.com, setelah laga penggawa PSS menghampiri suporter yang berada di tribune selatan Stadion Manahan. Mewakili manajemen, manajer tim Leonard Tupamahu menyampaikan permohonan maaf atas hasil jeblok yang didapat tim.
"Penonton juga meminta saya keluar dari Sleman. Saat saya datang, PSS ada di peringkat terakhir klasemen dan kami sudah melalui masa sulit sampai tahap ini. Kami dua poin dari zona degradasi dan semua pemain sudah kerja keras setiap hari," kata Mazola Junior.
"Saya mau ingatkan suporter kalau kita tidak main di kandang sendiri tapi diluar. Mereka tagih saya dan mereka harusnya tagih orang yang tanggung jawab agar kita bisa kembali bermain di kandang karena Solo bukan rumah kita," tegasnya.
Kecewa Berat
Kekecewaan juga datang dari penyerang PSS, Gustavo Tocantins. Menurutnya, PSS sudah bermain bagus dan seharusnya bisa memenangkan pertandingan tersebut. Namun, keberuntungan tak berpihak kepada timnya.
"Hari ini kita tidak menang, kita sudah berusaha dan main imbangi Bali. Mungkin yang bikin saya kesal kita sudah bermain bagus dan harusnya bisa menang. Setelah coach Mazola masuk kita sudah main seimbang dan kadang lebih baik dari lawan," ucapnya.
"Coach Mazola sudah bantu kita, dia kasih yang terbaik di lapangan. Kita satu-satunya tim di liga yang saat ini tidak main di kandang sendiri. Kita butuh main di Sleman, main di kandang sendiri," lanjut Tocantins.