Bola.com, Jakarta - Ole Romeny menjadi orang yang paling ditunggu rakyat Indonesia saat ini. Maklum, ia disebut-sebut bakal menjadi andalan Timnas Indonesia dalam misi suci ke Piala Dunia 2026.
Jika tidak ada aral melintang, Ole Romeny akan resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada Sabtu (8/2/2024). Ia, bersama dua pemain keturunan lain, Tim Geypens dan Dion Markx, rencananya mengambil sumpah di London, Inggris.
Pada 20 Maret 2025, Timnas Indonesia akan kembali melakoni duel lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Australia.
Lima hari kemudian menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. PSSI menargetkan enam poin demi membuka peluang lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026, di mana saat ini Timnas Indonesia bercokol di posisi ketiga bermodalkan enam poin.
Kehadiran Ole Romeny tentu membuat lini depan Skuad Garuda kian mengerikan. Formasi 4-3-3 yang rencananya akan diterapkan pelatih Patrick Kluivert menempatkan Ole Romeny sebagai salah satu trisula maut, selain Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen.
Seistimewa apa Ole Romeny sehingga bikin penasaran untuk dinanti, berikut empat fakta menarik ihwal tombak Oxford United, Inggris, itu:
Berita Video, Komisi XIII DPR RI Setuju Proses Naturalisasi Ole Romeny, Tim Geypens, dan Dion Markx pada Minggu (3/2/2025)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Permintaan Khusus Patrick Kluivert
Menurut Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, kehadiran Ole Romeny sangat dibutuhkan oleh Patrick Kluivert.
"Permintaan dari head coach," kata Sumardji.
Oleh karena itulah, PSSI mengebut proses naturalisasi sehingga Ole Romeny bisa diangkut ke Negeri Kanguru.
Patrick Kluivert, yang merupakan eks striker Timnas Belanda dan Barcelona, sepertinya punya intuisi kalau Ole Romeny punya daya ledak serta daya rusak yang dahsyat di lini belakang lawan.
Striker Ideal
Seperti kebanyakan pemburu gol asal Belanda, Ole Romeny juga dianugrahi postur ideal. Tinggi 185 cm., berat 75 kg.
Posturnya tersebut mengingatkan banyak orang kepada eks mesin gol Timnas Belanda yakni Ruud van Nistelrooy serta Robin van Persie.
Dengan modal itu, ditambah kemahirannya menggocek bola, Ole Romeny kerap memenangkan duel melawan bek-bek lawan.
Saat masih berkostum NEC, ia mengemas sembilan gol dalam 69 laga. Di klub Belanda lainnya, Emmen, Ole Romeny mengepak 13 dalam 45 laga.
Sebelum cabut dari Utrecht, kelahiran 20 Juni 2000 beraksi dalam 29 pertandingan dengan torehan tiga lesakan.
Bergaji Selangit
Nilai transfer Ole Romeny dari Utrecht ke Oxford United, menurut De Telegraaf, tembus senilai 2 juta euro atau setara Rp33,7 miliar.
Oxford United memang tak menyebutkan berapa gaji Ole Romeny. Tapi diperkirakan Ole Romeny diguyur antara £2.000 – 10 ribu pound per minggu atau sekitar Rp39 juta – Rp195 juta, berdasarkan rata-rata gaji pemain kasta ketiga Liga Inggris.
Pendapatan yang wajar, mengingat Ole Romeny punya potensi dan bakat di atas rata-rata. Performanya juga diramal akan terus meroket.
Pemain Serbabisa
Bukan cuma doyan mencetak gol, Ole Romeny juga bisa diberdayakan sebagai penyerang sayap. Sebagai target-man, ia pasti tak pernah luput dari penjagaan ekstra ketat pemain bertahan lawan.
Dalam situasi tersebut, Ole Romeny kemudian memilih bermain melebar sebagai winger. Dengan demikian, ia lebih leluasa bergerak serta punya banyak alternatif untuk melakukan tusukan dan melepaskan tembakan roketnya.
Bermodalkan empat fakta ini, bagaimana Australia tak ketar-ketir?