Bola.com, Denpasar - Kurang dari lima hari lagi, Timnas Indonesia akan menghadapi Timnas China dalam lanjutan putaran ketiga Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Setelah Ketua PSSI, Erick Thohir, yang menebar psywar dengan menyinggung naturalisasi pemain Timnas China, kali ini giliran pelatih Tim Garuda, Patrick Kluivert, yang melontarkan ancaman.
Meskipun hanya bermaterikan 30 pemain karena Eliano Reijnders, Ragnar Oratmangoen, dan Sandy Walsh absen, Kluivert pede bisa meraih kemenangan menghadapi Dragon Team, julukan Timnas China.
Meskipun Timnas Indonesia kalah 1-2 dari sang lawan pada pertemuan pertama, Patrick Kluivert tidak mau terlalu memikirkannya. Terlebih saat itu, Tim Garuda belum diarsiteki pelatih asal Belanda tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menganalisis Permainan China
Menurut Kluivert, ia dan jajaran pelatih lainnya sudah menganalisis gaya permainan Timnas China, dan mendiskuiskan banyak hal.
Kekalahan di kandang Timnas China saat itu, memang disayangkan. Apalagi, Jay Idzes dkk. tampil dominan dalam penguasaan bola justru harus menelan kekalahan pada akhir laga.
Situasi yang dialami Timnas Indonesia juga menjadi catatan Patrick Kluivert. Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno juga akan menambah semangat para pemain.
"Memang, saat itu Indonesia lebih dominan dalam penguasaan bola tapi tetap kalah. Saya belum ada di sana waktu itu, tapi sekarang kami akan bermain di kandang. Kami percaya diri dan menyusun tim dengan baik untuk meraih hasil positif," tegasnya.
Psywar Patrick Kluivert
Pemain-pemain yang diwaspadai dari skuad asuhan Branko Ivankovic tersebut juga sudah ada dalam genggamannya. Oleh karena itu, Patrick Kluivert menebar ancaman kepada Timnas China.
“Sudah cukup lama sejak terakhir kami menghadapi China. Saya tidak akan menyebut nama, tapi saya tahu secara umum cara mereka bermain. Yang paling penting sekarang adalah bagaimana kami bermain. Kami sekarang bermain di kandang dan harus tampil dominan,” jelasnya.
“Mereka yang harus berhati-hati terhadap kami. Kami tidak meremehkan, tapi saya rasa China perlu waspada dengan apa yang akan kami tampilkan,” tegas mantan pemain Timnas Belanda dengan 70 caps dan 40 gol tersebut.
Ole Romeny Bisa Jadi Striker
Saat menghadapi China nanti, ada kemungkinan Ole Romeny bisa menjadi goal getter alias pemain nomor 9. Situasi tersebut tidak terlepas dari perubahan posisinya di Oxford United.
Dalam 14 pertandingan, Ole sudah menjadi starter dalam tujuh pertandingan dan mencetak satu gol. Ia lebih banyak bermain sebagai pemain nomor 9. Saat di FC Utrecht dalam musim sebelumnya, ia dominan bermain di posisi penyerang sayap.
Ia bermain dalam 13 pertandingan dengan delapan kali menjadi starter. Di Timnas Indonesia, Ole Romeny sudah mencetak dua gol dalam dua pertandingan.
Butuh yang Terbaik dari Pemain
Saat tiba di Jakarta, fokus utama Patrick Kluivert adalah melatih set piece dan melanjutkan program latihan selama TC di Bali United Training Center.
“Saya ingin yang terbaik dari semua pemain. Saya pernah ada di posisi mereka dan saya tahu apa yang dibutuhkan,” bebernya.
“Sekarang kami punya banyak waktu untuk berlatih bersama dibanding periode sebelumnya. Kami bisa mengasah berbagai situasi dalam pertandingan nanti dan saya puas dengan usaha para pemain,” tutup legenda Ajax Amsterdam tersebut.