Napak Tilas Jejak Persijap Jepara di Liga Indonesia: Perjuangan Tiada Henti Menuju Kasta Tertinggi

2 days ago 27

Bola.com, Jakarta - Setelah lebih dari satu dekade tak meramaikan kasta tertinggi kompetisi sepak bola di Tanah Air, Persijap Jepara akhirnya bisa kembali merasakannya seusai merebut tiket promosi ke Liga 1 2025/2026.

Sebagai informasi, Persijap terakhir kali menjadi kontestan di kasta tertinggi pada 2014 silam, tepatnya ketika kompetisi saat itu masih bernama Liga Super Indonesia alias Indonesian Super League (ISL).

Berbekal kesuksesannya memenangkan duel perebutan peringkat ketiga Pegadaian Liga 2 2024/2025 seusai menggebuk PSPS Pekanbaru, tim beralias Laskar Kalinyamat itu menemani PSIM Yogyakarta dan Bhayangkara FC untuk jadi peserta baru di Liga 1 musim depan.

Lantas, bagaimana sebetulnya rekam jejak Persijap Jepara di Liga Indonesia dalam beberapa tahun terakhir? Mampukah mereka bersaing pada musim 2025/2025? Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Perjuangan Tiada Henti

Laskar Kalinyamat memang harus melewati jalan yang berliku untuk bisa kembali mentas di kasta tertinggi. Pasalnya, sejak era kompetisi Liga 1 dimulai pada 2017, mereka harus mengalami nasib nahas karena terdegradasi ke kasta ketiga.

Persijap harus melewati setidaknya tiga musim di Liga 3, yakni pada edisi 2017 dan 2018. Setelah itu, mereka baru mengamankan tiket promosi ke kasta kedua setelah menjuarai Liga 3 musim 2019.

Perjuangan Laskar Kalinyamat memang tak begitu mudah. Sebab, mereka harus menghabiskan empat musim di kasta kedua sebelum akhirnya merebut tiket promosi pada Pegadaian Liga 2 2024/2025.

Pada musim 2022, misalnya, Liga 2 harus dihentikan di tengah jalan karena Tragedi Kanjuruhan. Adapun musim 2023, Persijap mesti berjuang untuk lolos dari babak play-off degradasi agar bertahan di kasta kedua.

Berjaya Berkat Sokongan APBD

Tim yang bermarkas di Stadion Gelora Bumi Kartini itu mulai melambung di pentas persepakbolaan nasional pada medio 2000-an. Tepatnya ketika mereka promosi ke kasta tertinggi pada musim 2004.

Sejak saat itu, Persijap konsisten bersaing di kasta tertinggi selama satu dekade, baik itu ketika berkompetisi di Divisi Utama Liga Indonesia, Liga Super Indonesia (ISL), maupun Liga Prima Indonesia (IPL).

Konsistensi Laskar Kalinyamat pada awalnya tak bisa dilepaskan dari sokongan APBD alias Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dari Pemkab Jepara. Support penuh dari pemerintah memang memuluskan perjalanan Persijap.

Bibit-bibit putra asli daerah yang kala itu berhasil membawa Persijap menjuarai putaran nasional Piala Soeratin 2002 memang kelak menjadi tulang punggung Laskar Kalinyamat ketika promosi ke tim senior.

Sayangnya, prestasi Persijap berangsur-angsur menurun seiring terjadinya dualisme kompetisi pada 2011. Persijap memutuskan bermain di kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI), hingga akhirnya turun kasta.

Nama-Nama Legenda

Selama mengarungi kasta tertinggi, setidaknya ada beberapa sosok pemain terkenal, baik lokal maupun asing, yang pernah menjadi andalan dan sosoknya begitu melekat dengan identitas Laskar Kalinyamat.

Beberapa di antaranya yakni Danang Wihatmoko, Danan Puspito, Nurul Huda, Noorhadi, dan Donny Siregar. Sedangkan untuk pemain asing, sosoknya ialah Evaldo Silva, Pablo Frances, Arnaldo Vilalba, hingga pemain asal Thailand, Phaitoon Thiabma.

Salah satu yang tak bisa dilupakan tentu Pablo Frances, penyerang asal Argentina yang sempat jadi mesin gol Laskar Kalinyamat. Selama dua musim, ia menjadi andalan dan merupakan mesin gol yang sulit tergantikan.

Salah satu kiprah terbaiknya tentu menjadi pencetak gol terbanyak di Copa Indonesia 2008. Selama dua musim, dial mampu membukukan 20 gol dari 50 penampilan selama dua musim. Lantas ia bergabung dengan tim besar Persib Bandung.

Sementara itu, untuk pemain lokal, sosok yang tak bisa dilupakan ialah Noor Hadi. Striker asli Jepara itu juga menjadi salah satu penyerang andalan Laskar Kalinyamat ketika bermain selama periode 2009-2014.

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |