Bola.com, Jakarta PSSI diminta untuk lebih berkomitmen mengurus pembinaan usia muda. Dengan kata lain, PSSI selaku federasi tertinggi di Tanah Air jangan hanya terfokus kepada program naturalisasi.
Tak ada yang salah dalam program naturalisasi yang digalakkan PSSI dalam tiga tahun terakhir, tepatnya sejak Erick Thohir menjabat sebagai ketua umum.
"Sebagai pengurus PSSI, ini realitas saja. Bicara pembinaan usia muda itu masih panjang. Kan khawatirnya ini kepengurusan cuma empat tahun. Tafsir saya, selalu di ujungnya apa yang paling menarik di mata publik? Ya timnas senior," kata eks manajer Pelita Jaya yang juga jurnasil olaraga senior, Lalu Mara Satriawangsa lewat kanal Sportify Indonesia.
Menurut Lalu Mara Satriawangsa, naturalisasi sejatinya sudah ada sejak dulu. Hanya saja memang tak semasif kini.
"Naturalisasi sejak jaman saya suda ada. Saya manajer pertama yang menampung pemain naturalisasi. Bahwa sekarang lebih baik cara rekrutmen pemain naturalisasi harus diakui dan hasilnya kita lihat euforianya luar biasa dan mungkin secara bisnis PSSI diuntungkan dengan ini," ujar Lalu Mara Satriawangsa.
Lalu Mara Satriawangsa mengingatkan, PSSI jangan sampai mengabaikan pembinaan usia muda, dimana babak-bakat lokal ditempa dan dibina. Tanpa hati, pembinaan usia muda tak akan berjalan dengan baik.
"Sentuhan ke bawahnya, ini soal hati. PSSI kepengurusannya empat tahun. Ketua umum bisa gonta-ganti, tapi komitmen sesuai FIFA memajukan sepak bola nasional ini ya memang wajib. Siapa pun pengurusnya. Kita kan nggak bicara pengurusnya. Tapi komitmen itu ya harus jalan. Siapa pun pengurusnya, kewajiban untuk membina usia muda itu adalah suatu kewajiban," tandas Lalu Mara Satriawangsa yang juga Pemred TVOne.
Lalu Mara Satriawangsa mengamini, Erick Thoir membawa angin perubahan. Hubungannya dengan FIFA juga layak diacungi jempol.
"Harus diakui Pak Erick Thohir rekam jejaknya baik sebagai Presiden Inter Milan. Hubungannya dengan top level di FIFA sampai ke Gianni Infantino pasti punya dampak yang positif buat Indonesia," pujinya.
Justru karena akses Pak Erick yang luar biasa di Internasional, gimana nih komitmen soal pembinaan usia muda. Kalau memang hambatannya komersial, dengan jaringan Pak Erick tadi kan jadi lebih bisa ditangani," pungkas Lalu Mara Satriawangsa.