Bola.com, Jakarta Toni Ho menebak Patrick Kluivert akan memakai gaya permainan berbeda untuk Timnas Indonesia.
Pengamat sepak bola asal Makassar itu menerka arsitek asal Belanda yang kondang sebagai striker level dunia tak melakukan perombakan total. Tapi tetap ada sentuhan yang berbeda dari era Shin Tae-yong.
"Karena ini partai debut, saya kira Patrick Kluivert tak mau gegabah. Tapi bukan berarti dia takut membuat perubahan cara bermain Timnas Indonesia," katanya.
Laga kontra Timnas Australia di Sydney Football Stadium, 20 Maret mendatang, merupakan pertandingan perdana bagi Patrick Kluivert dan koleganya asal Negeri Kincir Angin.
"Karena ini partai tandang, Patrick Kluivert akan fokus memperkuat pertahanan. Dia akan menerapkan compact defense. Dia bisa memilih deep atau depth defense. Pemain dituntut disiplin menjaga area dan pergerakan lawan," ujarnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kekuatan Baru
Namun Patrick Kluivert punya keuntungan, jika Joey Pelupessy, pemain naturalisasi baru sudah bisa diturunkan. Gelandang bertahan senior akan jadi filter pertama sebelum pemain Australia masuk ke pertahanan.
"Sangat bagus bila Joey Pelupessy bisa main. Dia bisa kolaborasi dengan Thom Haye untuk membuat lini tengah solid. Selama ini sektor gelandang Timnas Indonesia jadi titik lemah, sehingga pertahanan mudah ditembus," jelasnya.
Peran Lini Tengah
Toni Ho juga menebak Patrick Kluivert akan menginstruksikan anak asuhnya agar lebih banyak menguasai bola dan tidak tergesa-gesa melepasnya ke barisan penyerang.
"Era Shin Tae-yong penguasaan bola Timnas Indonesia kurang. Patrick Kluivert dengan gaya Eropa akan mengutamakan ball possesion. Di sini peran Thom Haye sangat sentral. Lebih bagus bila Egy Maulana Vikri dan Marselino Ferdinan juga main, karena keduanya juga kuat pegang bola," tuturnya.