Plus dan Minus Performa Timnas Indonesia saat Bungkam China: Trisula Penyerang Oke, Penyelesaian Akhir Jadi PR

15 hours ago 6

Bola.com, Jakarta - Ambisi Timnas Indonesia untuk meraup tiga angka terbayar lunas usai mengalahkan Timnas China dalam matchday kesembilan Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Bertarung di kandang, di hadapan 60-an ribu pemuja setianya yang menyemuti Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5-6-2025) malam WIB, Indonesia menang 1-0 berkat gol penalti Ole Romeny pada menit ke-45.

Tambahan tiga angka membuat Indonesia naik ke posisi ketiga klasemen dengan torehan 12 poin dan yang membanggakan, posisi Indonesia langsung melejit di ranking FIFA. Dari yang tadinya di posisi 123 kini di posisi  117.

Timnas Indonesia pun dipastikan melaju ke putaran keempat kualifikasi menyusul kekalahan 0-2 Bahrain dari Arab Saudi. Dengan kata lain, asa untuk tampil di Piala Dunia 2026 perlahan, tetapi pasti, masih berlanjut.

Di laga terakhir atau di matchday 10 Grup C, tim asuhan Patrick Kluivert ini akan melakoni laga tandang melawan Jepang di Suita, Jepang, Selasa (10-6-2025).

Mengulas duel malam tadi sebagai bekal laga melawan Jepang, berikut plus minus performa Timnas Indonesia saat menjamu China.

Patrick Kluivert berikan alasannya menurunkan banyak pemain Liga 1 di laga melawan China. Menurutnya, para pemain lokal layak bermain membela Timnas Indonesia.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Plus: Nyawa di Lini Tengah

Berkaca dari kemenangan atas Bahrain (25-3-2025), saat menghadapi China semalam, tim pelatih Timnas Indonesia yang dikepalai Patrick Kluivert kembali memainkan tiga bek dengan formasi  3-4-2-1.

Justin Hubner, Jay Idzes, dan Rizky Ridho secara keseluruhan tampil baik menjaga gawang Emil Audero dari ancaman, meski tak lepas dari sejumlah keteledoran.

Calvin Verdonk di sisi kiri dan Yakob Sayuri di sisi kanan tampil cemerlang lewat tusukan dan gempuran mereka yang kerap merepotkan lini belakang China. Keduanya juga kerap membantu pertahanan lalu kembali melakukan tekanan. Begitu seterusnya tanpa henti.

Dua pemain tengah lainnya, yang dipercaya sebagai gelandang, Thom Haye dan Joey Pelupessy, bisa dibilang menjadi nyawa dan roh permainan Timnas Indonesia.

Kedua pemain abroad ini beberapa kali melepaskan assist dan bahkan harus berduel dengan lawan, terlebih saat tim Naga melakukan serangan balik.

Plus: Trio Penyerang Kinclong

Yang tak kalah kinclong, siapa lagi kalau bukan tiga penyerang ini: Ricky Kambuaya-Egy Maulana Vikri-Ole Romeny.

Kecepatan, juga kelincahan serta penguasaan bola yang oke membuat ketiganya harus mendapat penjagaan ekstra ketat. Bek-bek China yang dimotori Zhu Chenjie bahkan sampai harus melakukan tebasan untuk bisa menghentikan trisula skuad Garuda.

Pada menit ke-39 misalnya, bek China, Yang Zexiang, terpaksa melakukan pelanggaran terhadap Ricky Kambuaya karena penyerang kepunyaan Dewa United itu berhasil merangsek ke kotak penalti.

Pelanggaran tersebut berujung hukuman penalti setelah wasit menerima panggilan dari ruang VAR. Ole Romeny yang maju sebagai eksekutor tak melewatkan momen emas itu. Tenang dan dingin, striker Oxford United itu sukses menaklukkan kiper China, Wang Dalei.

Secara penguasaan bola, Indonesia sebenarnya masih sedikit kalah dari China, 48 persen vs 52 persen. Hanya, tuan rumah masih lebih efektif berkat kohesi antarlini yang mumpuni.

Minus: Gagal Memanfaatkan Peluang

Jay Idzes dkk. sebenarnya bisa menang lebih dari 1-0. Pada menit ke-20, Ole Romeny punya peluang untuk mencetak gol. Hanya, tembakannya yang tak jauh dari kotak penalti tak menemui sasaran.

Lalu, pada menit ke-28, Ole Romeny kembali gagal memaksimalkan assist manis Egy Maulana Vikri. Tembakan Ole Romeny terlalu lemah dan tepat mengarah ke dekapan kiper China.

Tak lama, giliran Egy Maulana Vikri yang tak mampu mengkonversi umpan manja Thom Haye menjadi gol.

Di babak kedua, tim Merah-Putih juga memiliki sejumlah peluang guna memperbesar skor.

Adapun peluang-peluang tersebut tersaji di menit ke-49 lewat Yakob Sayuri, melalui Egy Maulana Vikri (59'), Ole Romeny (60'), dan saat laga memasuki menit ke-78, lagi-lagi Ole Romeny tak bisa memanfaatkan assist Beckham Putra dengan baik.

Minus: Kurang Displin dan Komunikasi

Minus lainnya, lini belakang Indonesia masih kurang disiplin dan komunikasi. Penyerang-penyerang China masih bisa melepaskan ancaman ke gawang Emil Audero, baik melalui sundulan maupun tembakan keras dari luar kotak penalti.

Pada menit ke-46, China nyaris mengubah skor. Beruntung Emil Audero dalam posisi yang tepat sehingga mampu menangkap bola yang ditendang dengan keras oleh salah seorang pemain China.

Masuknya pemain pengganti seperti Beckham Putra, Kevin Diks, Stefano Lilipaly, dan Ramadan Sananta juga tak mampu menambah gol.

Persoalan penyelesaian akhir jelas menjadi pekerjaan rumah yang tak enteng bagi tim pelatih, terlebih lawan yang dihadapi selanjutnya adalah Jepang.

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |