Persebaya Vs Arema di BRI Liga 1: Pertahanan Solid Versus Ketajaman Lini Depan

2 weeks ago 9

Bola.com, Jakarta - Duel sengit akan tersaji di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (7/12/2024). Persebaya Surabaya bertemu rivalnya Arema FC dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025.

Laga ini selalu menyedot perhatian publik, mengingat dua tim punya rivalitas yang tinggi untuk mempertaruhkan gengsi sebagai klub besar di Jawa Timur.

Demi gengsi tersebut, manajemen kedua tim pasti memacu para pemain di lapangan untuk berjuang habis-habisan. Jika melihat lima pertemuan terakhir kedua tim, Persebaya selalu menang menghadapi Arema.

Catatan itu tentu mengangkat kepercayaan diri pemain Bajul Ijo, julukan Persebaya. Apalagi sekarang mereka ada di puncak klasemen.

Tapi di sisi lain, pemain Arema punya terlecut untuk menghentikan rekor buruk itu. Dan mereka punya kesempatan melakukannya. Tim berjuluk Singo Edan itu punya catatan positif. Permainan mereka lebih solid. Dalam tiga laga beruntun mereka berhasil meraih kemenangan, dengan skor telak.

Jika membandingkan kekuatan kedua tim, bisa dibilang cukup berimbang. Persebaya Surabaya punya pertahanan solid. Mereka baru kemasukan 7 gol. Jumlah kemasukan terendah di Liga 1 saat ini. Hanya PSM Makassar yang bisa menyamai catatan itu.

Di sisi lain Arema FC punya lini depan yang tajam, total sudah 19 gol dicetak ke gawang lawan. Striker Dalberto Luan sementara jadi pemain tersubur dengan 8 gol. Artinya, laga ini jadi pertemuan antara pertahanan solid dengan ketajaman lini serang.

Berita Video, sambutan Bonek untuk Persebaya Surabaya pada Kamis (28/4/2024)

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Kiper

Persebaya punya dua kiper yang sama tangguhnya, yakni Ernando Ari dan Andhika Ramadhani. Belakangan, Andhika yang jadi pilihan utama, karena Ernando beberapa waktu lalu sempat dibekap cedera bahu.

Meski sudah pulih, kiper pelapis di Timnas Indonesia itu harus menunggu waktu untuk bisa jadi pilihan utama lagi.

Saat ini, Andhika tampil konsisten. Dari 7 pertandingan yang dijalani, dia baru kemasukan 5 gol. Kiper berusia 25 tahun ini membuat 3 clean sheet. Artinya, siapa pun yang turun saat melawan Arema, mereka bisa memberi ketenangan di bawah mistar gawang Bajul Ijo.

Arema FC mengandalkan kiper asing, Lucas Frigeri. Kiper asal Brasil tersebut sudah kemasukan 13 gol dalam 12 pertandingan. Tidak terlalu membanggakan tentunya bagi kiper asing.

Namun, Frigeri termasuk kiper dengan jumlah penyelamatan tinggi. Dia ada di urutan kelima untuk kiper dengan jumlah penyelamatan tertinggi di Liga 1, yaitu 28 kali. Hanya saja, pertahanan Arema di awal musim masih kurang kukuh. Sehingga dia kemasukan banyak gol waktu itu.

Lini Belakang

Pertahanan Persebaya patut diacungi jempol saat ini. Buktinya, gawang tim Bajul Ijo baru kemasukan 7 gol. Padahal mereka sering turun hanya dengan satu pemain asing di lini belakang, yakni Slavko Damjanovic.

Bek asal Montenegro ini didampingi para pemain lokal, seperti Kadek Raditya, Catur Pamungkas, dan Ardi Idrus.

Hanya saja Persebaya kehilangan satu pemain andalan di bek kiri, yakni Mikael Tata. Bek asal Papua itu harus membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2024. Namun, pelatih Persebaya, Paul Munster, masih punya stok pengganti. Dia tidak terlalu khawatir dengan komposisi lini belakangnya.

Sementara itu, Arema kehilangan dua bek sayap utama, Achmad Maulana dan Ahmad Alfarizi. Keduanya absen sejak pekan lalu dengan penyebab berbeda. Achmad Maulana membela Timnas Indonesia, sedangkan Alfarizi mengikuti kursus kepelatihan.

Untungnya, Singo Edan punya dua defender asing yang tampil solid dalam tiga laga terakhir, yakni Thales Lira dan Choi Bo-kyung.

Dua stopper gaek yang kenyang pengalaman menghadapi para striker di Liga 1. Tinggal bagaimana Arema mematangkan mental dua pengganti di bek sayap, Bayu Setiawan dan Iksan Lestaluhu. Tekanan menghadapi Persebaya sangat tinggi, terutama dari supporter tuan rumah.

Lini Tengah

Bisa dibilang lini tengah kedua tim berimbang. Persebaya punya pemain asing sekelas M. Rashid, Francisco Rivera dan Gilson Costa. Mereka dibantu gelandang lokal pekerja keras, Andre Oktaviansyah, Tony Firmansyah hingga M. Hidayat.

Tapi, di kubu Arema juga punya gelandang dengan karakter komplet. Wiliam Marcilio jadi pengatur serangan.

Pemain asal Brasil itu sementara jadi punya assist tertinggi di antara pemain Liga 1. Dia membuat 7 assist. Dia dibantu gelandang pekerja seperti Julian Guevara, Pablo Oliveira, Samuel Balinsa hingga Jayus Hariono. Ini membuat pertempuran di lini tengah bakal seru.

Selain itu, dua tim sama-sama punya pemain yang bisa jadi pemecah kebuntuan di sektor ini. Marcilio mencetak 3 gol. Persebaya punya M. Rashid yang mengoleksi 4 gol. Masing-masing punya tembakan keras yang terukur.

Lini Depan

Arema lebih unggul di lini depan. Striker asal Brasil, Dalberto Luan, menjadi top skorer sementara Liga 1 dengan 8 gol. Dia menjelma jadi striker haus gol karena mendapat suplai bola matang dari lini tengah.

Selain itu, Dalberto punya penempatan posisi yang bagus. Dia selalu punya posisi yang tepat untuk menerima bola matang dari rekannya.

Sedangkan Persebaya sebenarnya punya Flavio Silva. Di sektor sayap ada Bruno Moreira. Tapi kolaborasi dua pemain ini masih belum maksimal. Masing-masing baru menyumbangkan 3 gol. Ini yang masih jadi pekerjaan rumah Persebaya.    

Read Entire Article
RIGHT SIDEBAR BOTTOM AD
8000hoki Free akun Slot Gacor
Ilmu Pengetahuan | | | |