Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia telah menjalani dua pertandingan FIFA Matchday Maret 2025 dengan tajuk lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Hasilnya adalah Timnas Indonesia harus bertekuk lutut 1-5 dari tuan rumah Australia di Sydney, Kamis (20/3/2025). Disusul kemenangan penting 1-0 saat menjamu Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (25/3/2025).
Timnas Indonesia kini mengemas 9 poin dan berada di urutan keempat, terpaut empat angka dari Australia (13 poin) yang berada di posisi kedua dan Arab Saudi (10 poin) yang ada di posisi ketiga. Secara matematis, gap empat dan satu poin di dua laga tersisa masih bisa dikejar.
Selanjutnya Timnas Indonesia punya dua pertandingan tersisa untuk menyelesaikan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, yakni menjamu China pada 5 Juni mendatang, dan bertandang ke markas Jepang lima hari kemudian.
Berita Video, Timnas Indonesia sukses kalahkan Bahrain lewat gol tunggal Ole Romeny pada Selasa (25/2/2025)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Dalam Kondisi Terbaik
Gelandang kreatif Timnas Indonesia, Thom Haye, masih mengingat penampilan timnya di markas Australia pekan lalu. Laga yang menjadi debut Patrick Kluivert sebagai pelatih itu berujung hasil minor.
Timnas Indonesia digilas 1-5 oleh tuan rumah. Jika menilik statistik, Thom Haye dkk. cukup mendominasi penguasaan bola hingga 61 persen berbanding 39 persen.
Skuad Garuda mencatatkan 11 kali tembakan, meski empat di antaranya yang mengarah ke gawang. Indonesia unggul dalam akurasi operan hingga 85 persen dan 7 sepak pojok. Namun Australia bermain lebih efektif dan bahkan mampu mencetak lima gol.
"Saya pikir kita perlu membicarakan hal-hal positif. Juga tentang hal-hal negatifnya untuk bahan evaluasi," kata Thom Haye dalam obrolan di podcast terbaru the Haye Way.
"Kami berangkat ke Australia dengan penuh ekspektasi. Saya pikir kami memulainya dengan sangat baik. 10-15 menit pertama. Dan jika dilihat secara keseluruhan, menurut saya perbedaannya tidak terlalu besar," tuturnya.
"Tapi ya, kami kebobolan beberapa gol mudah. Kami tidak dalam kondisi terbaik. Dan ya, tentu saja, kami semua merasa perlu memberi pembuktian saat mengalahkan Bahrain," lanjut pemain berusia 30 tahun itu.
Pelajaran Berharga
Timnas Indonesia mengawali permainan dengan sangat baik. Serangan dan permainan agresif langsung dilancarkan Ole Romeny dkk. sejak peluit penanda sepak mula dibunyikan wasit.
Peluang emas dua kali beruntun didapatkan dalam kurun waktu 6 menit pertama. Bola sundulan Jay Idzes ditepis dengan gemilang oleh kiper Mathew Ryan. Hingga eksekusi penalti Kevin Diks yang gagal berbuah gol.
"Ya, inilah sepak bola. Anda dapat memulai dengan baik atau memainkan permainan yang bagus di sebagian besar permainan, tetapi terkadang momen kecil atau momen besar dapat mengubah hasilnya. Dan itulah yang terjadi pada kami di Australia," beber Thom Haye.
Tidak Beruntung
Faktor keberuntungan juga ikut mempengaruhi hasil kekalahan Timnas Indonesia di Australia saat itu. Jika sundulan Jay ke gawang Maty Ryan masuk, plus gol dari eksekusi penalti Kevin Diks, setidaknya membuat mental bertanding para penggawa tim Merah-Putih semakin membara.
Di sisi lain Timnas Indonesia langsung menunjukkan karakternya ketika menebusnya dengan kemenangan atas Bahrain di laga berikutnya. Gol tunggal Ole Romeny sudah cukup menghidupkan kembali asa skuad Garuda menatap pintu gerbang Piala Dunia 2026.
"Tentu saja, kami mendapat tendangan penalti dan kemudian sebuah serangan yang sangat cepat dan tidak beruntung. Itu adalah momen yang sangat buruk untuk mendapatkan skor 2-0," beber Haye.
"Itu adalah malam yang sulit, tapi saya pikir itu juga sesuatu tentang tim ini, yaitu mereka menunjukkan banyak karakter yang kami tampilkan saat mengalahkan Bahrain," tandasnya.
Sumber: Kanal Youtube The Haye Way