Bola.com, Semarang - Manajemen PSIS Semarang akhirnya angkat bicara mengenai munculnya nama klub mereka dalam daftar FIFA Registration Ban List alias Daftar Larangan Registrasi FIFA yang mulai mencuat belakangan ini.
Munculnya nama PSIS Semarang itu dapat dilacak dari situs resmi FIFA yang memuat deretan klub bermasalah.
Klub-klub ini mendapatkan larangan mendaftarkan pemain baru di bursa transfer karena berbagai pelanggaran.
Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menjelaskan bahwa sanksi yang dijatuhkan FIFA ini ternyata bersumber pada masalah dengan mantan pemain asingnya, yakni Flavio Beck Junior.
Yoyok menyebut, saat ini pihaknya telah menjalin komunikasi untuk menyelesaikan masalah ini. Menurutnya, PSIS telah mengutus kuasa hukumnya untuk menuntaskan permasalahan tersebut. Namun, ia tak merinci masalah apa yang dimaksud.
“Terkait kasus di FIFA, pengacara kami di FIFA dan pengacara Flavio telah melakukan komunikasi. Kami tetap menyelesaikan dan Insya Allah minggu depan semuanya akan beres,” kata Yoyok Sukawi, Kamis (19/12/2024) siang.
Berita video highlights BRI Liga 1, pertandingan antara Persib Bandung melawan PSIS Semarang pada lanjutan pekan ke-21 BRI Liga 1, Selasa (31/1/2023) sore WIB.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kasus Sudah Lama
Apabila mengacu pada nama Flavio Beck Junior, pemain asal Brasil ini sebetulnya sudah lama hengkang dari PSIS Semarang.
Sebab, setelah direkrut pada Desember 2021, dia resmi berpisah bersama Mahesa Jenar pada medio April 2022.
Gelandang asal Brasil itu hanya setengah musim bermain untuk PSIS. Ini menjadi kali kedua bagi Flavio berseragam Mahesa Jenar karena pernah bergabung pada medio Februari 2020, setelah itu dipinjamkan ke NK Solin pada Februari 2021.
Yoyok berharap, persoalan yang menjerat Mahesa Jenar bersama Flavio Beck Junior bisa segera berakhir. Pasalnya, mereka berupaya mendaftarkan pemain baru pada pertengahan musim BRI Liga 1 2024/2025.
“Semoga sanksi tersebut bisa segera dicabut supaya kami tetap bisa mendaftarkan pemain,” ujar eks anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut.
Patuh Hukum FIFA
Selain itu, manajemen PSIS memastikan bahwa pihaknya akan tunduk dengan segala aturan yang berlaku di bawah naungan PSSI dan FIFA. Mereka akan merampungkan permasalahan ini secara profesional.
“Manajemen PSIS juga mengatakan bahwa segala kasus di dunia sepak bola akan patuh dengan hukum yang berlaku di PSSI dan FIFA,” bunyi keterangan resmi manajemen PSIS melalui rilisnya.
“Sehingga, apabila ada kasus yang tertera di kontrak profesional, juga harus diselesaikan secara profesional di ruang lingkup sepak bola,” tulis PSIS melanjutkan.
FIFA Registration Ban
Sebagai informasi, FIFA Registration Ban List merupakan sebuah sumber rujukan bagi komunitas sepak bola yang merinci klub-klub di seluruh dunia yang saat ini menghadapi larangan pendaftaran pemain yang diberlakukan oleh FIFA.
“Daftar ini mencakup klub-klub yang untuk sementara dilarang mendaftarkan pemain baru karena berbagai pelanggaran, seperti sengketa keuangan atau pelanggaran peraturan. Berfungsi sebagai alat penting bagi Asosiasi Anggota, konfederasi, klub, pemain, dan agen,” bunyi penjelasan FIFA.
“Daftar Larangan Pendaftaran FIFA membantu memastikan transparansi dan kepatuhan dalam olahraga, yang memungkinkan para pemangku kepentingan untuk tetap mendapat informasi tentang klub mana yang tidak memenuhi syarat untuk merekrut pemain baru selama masa larangan.”