Tak Dihadiri Pemain Persib, Halal Bihalal yang Digelar Umuh Muchtar Tetap Berlangsung Meriah

Bola.com, Sumedang - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar menggelar acara silaturahmi dengan tema “Halal bihalal dan Temu Kangen Keluarga Besar H. Umuh Muchtar” di kediamannya, Desa Ciluluk, Tanjungsari, Sumedang, Rabu (2/4/2025).

Acara yang berlangsung sejak pagi hari itu, juga dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, para petinggi di lingkungan TNI AD, seperti Danpussenif Letjen TNI AD, Iwan Setiawan serta jajaran petinggi dari Kopassus.

Terkait rencana halal bihalal dengan pemain Persib, Umuh menjelaskan bahwa saat ini ia belum dapat melaksanakannya, karena pada tanggal 9 April mendatang, ia dan keluarganya akan berangkat ibadah umrah.

"Setiap bulan saya juga mengadakan pengajian dan berencana memberangkatkan dua orang, laki-laki dan perempuan untuk ikut umrah," kata Umuh.

“Jadi acara halal bihalal ini bukan hanya menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur dan keinginan untuk terus berbagi kepada sesama,” tambah Umuh.

Meski tidak dihadiri pemain Persib, kehadiran warga sekitar juga turut mewarnai kemeriahan halal bihalal, apalagi ada penampilan musik, yang menambah semarak suasana.

"Tujuan utama acara ini adalah untuk silaturahmi, merayakan halal bihalal setelah sebulan berpuasa. Alhamdulillah acara berjalan lancar," ujar Umuh Muchtar seusai acara.

Umuh Muchtar juga mengungkapkan bahwa ia tidak menyangka kedatangan mendadak dari sejumlah anggota Kopassus dalam acara tersebut.

Acara halal bihalal ini menjadi tradisi tahunan bagi petinggi PT Persib ini.

"Ya, setiap tahun saya mengadakan halal bihalal, untuk mensyukuri dan menikmati nikmat yang diberikan setelah satu bulan berpuasa," tutur Umuh Muchtar.

Menurutnya, segala yang terjadi adalah anugerah dari Allah, dan ia selalu berusaha untuk bersyukur atas segala nikmat yang diberikan.

Manajer Persib ini pun menekankan pentingnya berbagi dan mengembalikan kebaikan kepada siapa saja, termasuk masyarakat di sekitar desa Ciluluk, Tanjungsari, Sumedang.

“Walaupun tempatnya sempit, saya tetap berbagi dengan keluarga, tukang becak, dan masyarakat lainnya. Semua ini karena Allah, bukan untuk dipuji,” ujar Umuh.