Pelatih Terbaik Bulan Maret di BRI Liga 1, Imran Nahumarury: Pelatih Lokal Bisa Bersaing Kok dengan Arsitek Asing

8 hours ago 3

Bola.com, Kediri - Imran Nahumarury jadi fenomena menarik di BRI Liga 1 2024/2025. Dia merupakan The Last Man Standing alias satu-satunya pelatih lokal yang bertahan hingga akhir musim.

Padahal dalam perjalanan pentas kasta teratas Indonesia musim ini beberapa pelatih lokal telah tereliminasi. Kisah sukses Imran Nahumarury ini seharusnya jadi motivasi kolega lokal untuk meraih prestasi di Liga 1.

Juru taktik muda asal Tulehu, Ambon, ini dinobatkan sebagai pelatih terbaik edisi bulan Maret. Gelar ini melengkapi dan jadi puncak raihan prestasinya bersama Malut United yang sebelumnya dia meraih penghargaan mingguan pada pekan ke-12, 16, dan 28.

"Terima kasih BRI Liga 1 atas penghargaannya. Semua ini berkat kerja keras tim, pelatih dan pemain. Penghargaan ini menjadi motivasi saya agar lebih baik lagi. Saya persembahkan penghargaan ini untuk pemain, pelatih, serta seluruh bagian tim yang selama ini telah mendukung," kata Imran.

Prestasi ini efek positif keberhasilannya membawa Malut United, sebagai tim promosi dari Liga 2, namun mampu bersaing di papan atas BRI Liga 1 2024-2025.

Hingga pekan ke-29, klub berjulukan Laskar Kie Raha itu berada di urutan ke-5 klasemen sementara dengan koleksi 47 poin.

Berita video dua nama mantan pemain Malut United, Aditya Putra Dewa dan Joko Ribowo, yang kini diresmikan sebagai asisten pelatih Malut United, mendampingi Imran Nahumarury untuk BRI Liga 1 2024/2025.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Pelatih Lokal Bisa Bersaing dengan Asing

Di putaran kedua, Imran Nahumarury, mencatat rekor fantastis dengan tujuh kemenangan dan empat imbang dalam sebelas laga. Malut United hanya menelan kekalahan tipis 0-1 dari Madura United di awal tahun ini.

"Saya ingin mengatakan bahwa pelatih lokal itu bisa bersaing dengan pelatih asing di Liga 1. Asalkan kita mau dan memiliki etos kerja yang bagus dan didukung oleh manajemen," tuturnya.

Walau begitu, Imran Nahumarury tetap rendah hati. Pelatih kelahiran Ambon, 12 November 1978, ini bersyukur bisa berada di dalam Malut United yang penuh kekeluargaan. Sehingga ini membuatnya termotivasi untuk terus berkembang.

"Perjalanan karier saya masih panjang, jadi saya harus terus belajar. Kebetulan lingkungan dalam tim ini begitu baik, mulai dari pemain, pelatih, dan staf, sehingga menambah motivasi saya untuk menjadi lebih baik," ucap Imran.

Liga 1 masih menyisakan lima pertandingan lagi. Imran Nahumarury dan anak asuhnya masih berpeluang mendongkrak peringkat Malut United finis di empat besar di klasemen akhir nanti.

Yuk Lihat Peta Persaingan

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |