Bola.com, Jakarta - Tanpa gembar-gembor publikasi, ternyata diam-diam PSSI lewat Ketum Erick Thohir sangat peduli terhadap para mantan penggawa Timnas Indonesia. Terutama menyangkut kesehatan mereka di usia senja.
Adalah Hermansyah yang mengungkapkan perhatian yang telah diterimanya sebagai pemain yang pernah berjasa sebagai kiper Timnas Indonesia pada era 1980-1990 silam. Mantan penjaga gawang Mastrans Bandung Raya dan Pelita Jaya itu menjelaskan PSSI sudah menanggung biaya asuransi BPJS dirinya dan beberapa eks penggawa Timnas Garuda.
"Sebelumnya BPJS saya vakum dan tak saya bayar sekitar lima tahun. Setelah dapat info dari teman-teman kalau PSSI mengkover BPJS mantan pemain nasional, saya pun ikut program itu. Sekarang BPJS saya aktif lagi, setelah tunggakannya dilunasi PSSI," katanya.
Setelah melewati berbagai cek medis, Hermansyah yang akhir Januari nanti akan menjalani operasi pengangkatan batu empedu di RS Fatmawati, Jaksel, mengaku bersyukur telah dapat bantuan PSSI.
"Saya sampaikan terimakasih kepada PSSI, khususnya Pak Erick Thohir, yang perhatian dan peduli dengan para mantan pemain Timnas Indonesia. Ketika usia sudah tua maka kita mulai tak produktif dan level kesehatan tentu akan menurun. Tapi sekarang kami bisa tenang. Karena biaya kesehatan mahal, namun kami dapat BPJS gratis dari PSSI," ujarnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gaji Tertunggak
Di tengah kasus penunggakan gajinya sebagai pelatih kiper di Persikabo 1973 pada Liga 2 musim ini, kepedulian PSSI ini cukup mengurangi beban Hermansyah.
"Kesehatan sekarang mahal. Dengan BPJS nanti biaya operasi agak ringan. Karena tentu tak semua biaya ditanggung BPJS. Jadi saya tetap butuh dana untuk menutup kekurangan biaya rumah sakit dan menghidupi keluarga. Saya masih punya hak gaji dua bulan di Persikabo. Semoga manajemen melunasinya untuk kebutuhan saya dan keluarga," tuturnya.
Hermansyah pun menceritakan kisah sahabatnya di Pelita Jaya dan Mastrans Bandung Raya, yakni Alexander Saununu. "Saya pertama dapat info BPJS PSSI itu dari Alex. Dia juga cerita pernah operasi kaki pakai BPJS tersebut. Alex yang menjelaskan cara mengurus hingga pemeriksaan kesehatan dengan BPJS untuk operasi saya itu," ucapnya.
Terbantu Nonton Timnas
Sementara Gusnul Yakin juga sempat bercerita kepada bola.com masih terkait perhatian PSSI itu. Topiknya bukan BPJS, tapi undangan nonton laga Timnas Indonesia.
"Saat Timnas Indonesia ada ujicoba Internasional di Surabaya, saya diberitahu Ferryl Hattu ada undangan nonton di Stadion GBT. Awalnya saya malas berangkat, karena ke Surabaya butuh biaya. Saya langsung semangat, karena PSSI tak cuma memberi tiket VIP tapi juga uang saku perjalanan," ungkap Gusnul.
Padahal, dulu ketika Gusnul Yakin ingin menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia harus memakai freepass yang dikeluarkan PSSI dengan masa berlaku terbatas.
"Dulu kita dapat kartu freepass dari PSSI. Kalau masa berlakunya habis harus diperbarui. Tapi saat itu saya harus biaya sendiri jika ingin lihat laga Timnas Indonesia di luar Malang. Sekarang dapat uang saku lumayan. Cukuplah untuk beli bensin dan makan di perjalanan," jelasnya.