Dukung Langkah Erick Thohir, Nurdin Halid Tegaskan Shin Tae-yong Tak Cocok Melatih Timnas Indonesia

7 hours ago 2

Bola.com, Jakarta Mantan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, mendukung penuh keputusan pihak federasi yang mencopot Shin Tae-yong dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Ada beberapa alasan yang disampaikan Nurdin berkaitan dengan pernyataannya itu.

Menurut Nurdin Halid, Shin Tae-yong tidak cocok menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia. Sebab, menurutnya, ada perbedaan budaya yang menjadi hambatan besar pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Apalagi, kata Nurdin, saat ini skuad Garuda sudah memiliki banyak pemain keturunan yang sebagian besar berasal dari Belanda. Perubahan demografi skuad Garuda inilah yang membuat STY bakal kesulitan.

“Ini faktor kultur. Shin Tae-yong itu memang cocok bekerja di Korea Selatan, menurut saya dia tidak cocok melatih Timnas Indonesia,” kata Nurdin Halid saat menjadi narasumber di acara Dua Sisi, Kamis (9/1/2025).

“Tapi, seandainya pemain-pemain naturalisasi dan diaspora tidak banyak dari Belanda, mungkin dia cocok. Kita lihat memang benar kultur pemain-pemain kita itu harus menjadi perhatian,” ia menambahkan.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Faktor Kendala Bahasa

Nurdin juga menyebut jika keterbatasan kemampuan bahasa yang dimiliki Shin Tae-yong juga menimbulkan persoalan. Sebab, dia harus menggunakan bantuan penerjemah untuk berkomunikasi dengan anak asuhnya.

Setidaknya, ada beberapa pihak yang harus membantu alih bahasa ini. Jeong Seok-seo bertugas sebagai penerjemah Bahasa Indonesia, sedangkan Sin Sang-gyu berperan untuk mengalihbahasakan ke Inggris.

“Tapi kita sekarang ini Shin Tae-yong ada suatu masalah besar. Saya pernah menjadi manajer PSM dan menjadi juara. Pelatih asing itu hanya butuh dua tahun sudah bisa sedikit bahasa Indonesia,” ujarnya.

“Sedangkan Shin Tae-yong harus punya banyak penerjemah. Ini faktor non-teknis yang menjadi handicap luar biasa dalam komunikasi. Memang dalam sebuah pertemuan, dia masih bisa menggunakan penerjemah saat memberikan penjelasan strategi,” imbuhnya.

Bisa Sulitkan Pemain

Politisi Partai Golkar yang tersandung sejumlah kasus korupsi itu mengakui, hambatan bahasa ini bisa menyulitkan para pemain untuk memahami maksud yang ingin disampaikan STY, terutama dalam sebuah pertandingan.

“Namun, kalau sudah di lapangan dan harus memberikan instruksi yang tiba-tiba, dia memanggil dahulu penerjemahnya, ya belum tentu nyambung dalam situasi hiruk-pikuk yang luar biasa dalam stadion,” katanya.

“Pemain pun belum tentu bisa menyerap apa yang ingin disampaikan oleh pelatih. Menurut saya, ini adalah handicap yang luar biasa. Jadi, saya sangat men-support Erick Thohir dalam mengganti pelatih,” lanjut dia.

Soal Rekam Jejak

Nurdin juga menanggapi soal berbagai kritik publik mengenai keputusan PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai nakhoda baru skuad Garuda. Pelatih asal Belanda itu mendapatkan respons negatif karena rekam jejaknya tak mentereng.

Menurut Nurdin, rekam jejak pelatih tidak begitu penting. Sebab, dia mengambil contoh tiga pelatih di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang telah terdepak, termasuk dia di antaranya Roberto Mancini (Arab Saudi) dan Graham Arnold (Australia).

“Oleh karena itu, seorang pelatih itu jangan juga hanya dilihat dari track record-nya. Contohnya, di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia ini, itu sudah ada tiga pelatih yang dipecat,” ujar dia.

“Sudah ada pelatih China, Bahrain, dan Arab Saudi. Terakhir ada Roberto Mancini. Kurang apa Mancini dari segi track record dan sisi ilmu kepelatihan, baik secara teknis maupun non teknis?” Nurdin melanjutkan.

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |