Bola.com, Kediri - PSS Sleman harus puas membawa satu poin dalam lawatan ke markas Persik Kediri. Kedua tim berduel dalam laga pekan ke-19 BRI Liga 1 2024/2025.
Pertandingan yang dimainkan di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (19/1/2025) sore WIB, berakhir dengan skor sama kuat 0-0. Tidak ada gol tercipta dalam laga itu.
Apa yang dikhawatirkan pelatih PSS Sleman, Mazola Junior, terbukti. Sebelum pertandingan, arsitek asal Brasil itu mengeluhkan kondisi rumput Stadion Brawijaya. Situasi diperparah lantaran laga berlangsung di tengah guyuran hujan deras.
Alhasil, kedua kesebelasan cukup sulit untuk mengembangkan permainan. Genangan air di permukaan lapangan menghambat laju bola dan menguras tenaga pemain Persik Kediri dan PSS Sleman.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sulit Berkata-kata
Mazola Junior memberikan komentar selepas pertandingan. Juru taktik berusia 59 tahun itu mengaku sulit berkata-kata dengan kondisi yang dihadapi PSS pada laga ini.
"Saya susah memberikan komentar tentang pertandingan hari ini. Situasi di lapangan itu tidak bisa digunakan untuk bermain bola. Kalau Liga Indonesia mau menjadi kompetisi top di Asia tidak boleh tim diizinkan bertanding di lapangan seperti ini," keluhnya.
"Kami sangat menghargai Kediri, mereka klub besar dan bagus. Tapi stadion ini tidak layak dipakai untuk pertandingan di Liga 1, harus diganti. Permainan tim menjadi sulit karena pemain bermain di atas air, tidak bisa main dari kaki ke kaki."
"Tapi saya mau memberikan selamat buat para pemain saya, sangat sulit kalau kami bermain di lapangan seperti ini tapi pemain berani dan lakukan apa yang saya minta. Kami dapat satu poin dari lawan yang tangguh seperti Kediri, para pemain luar biasa," sambungnya.
Bikin Frustasi
Bisa dibilang, lapangan di Stadion Brawijaya Kediri lebih mirip dengan sawah. Ya, setelah diguyur hujan deras, lapangan menjadi penuh air dan becek. Instruksi yang diberikan pelatih tak bisa dijalankan para pemain kedua tim.
"Saya coba lakukan taktik tapi bola tidak bisa berjalan dari kaki ke kaki, susah juga. Kami coba dengan Riko dan Hokky masuk pada babak kedua. Sudah kami coba baris pertama dekat gawang lebih banyak pemain untuk menyerang lawan tapi tidak bisa berjalan dengan baik," katanya.
"Karena lapangan seperti itu banyak merugikan Sleman, gelandang kita sekarang ini adalah kreatif di dalam permainan, cuma itu kondisi lapangan tidak bisa kita jalankan apa yang pelatih instruksikan ke pemain," lanjut Mazola.
Tetap Bersyukur
Sementara itu, gelandang PSS Sleman, Riko Simanjuntak, yang menjalani debut bersama tim barunya bersyukur atas hasil yang didapat. Menurutnya, tidak mudah bermain dengan kondisi lapangan yang becek.
"Coach sudah memberikan bagaimana taktikal yang harus kita jalankan, kita tahu Kediri salah satu tim yang tangguh saat ini. Sebelum laga ini coach sangat antusias memberikan taktikal tetapi sore ini situasi hujan dan lapangan tidak mendukung," ujarnya.
"Itu yang membuat kita sedikit agak sulit untuk menjalankan taktik yang diberikan pelatih tetapi tentu kami sangat bersyukur dapat hasil satu poin dari kandang Kediri, kami bisa agak tersenyum sedikit."
"Semoga nanti pada pertandingan berikutnya kami bisa mendapatkan tiga poin. Teman-teman sangat luar biasa pada laga ini bagaimana determinasi dan daya juang menghadapi Kediri," pungkas Riko.