Sepak Terjang Rafael Struick pada Debutnya di Piala AFF 2024: Masih Adaptasi dan Butuh Tandem yang Gacor

1 week ago 14

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia mengawali perjalanan di fase grup Piala AFF 2024 dengan cukup mulus. Tim Merah-Putih berhasil mencuri poin penuh di markas Vietnam, pada laga pertama Grup B di Stadion Thuwunna, Yangon, Senin (9/12/2024) malam.

Timnas Indonesia sukses menggasak tuan rumah Myanmar 1-0 melalui gol yang bunuh diri kiper Myanmar saat hendak mengantisipasi bola sepakan Asnawi Mangkualam pada menit ke-76. Gol terjadi berawal dari aksi lemparan dalam yang khas dilakukan Pratama Arhan.

Bola lemparan Pratama Arhan berbuah kemelut di depan gawang Myanmar. Asnawi Mangkualam yang mendapatkan bola muntah menyambar bola yang berujung gol untuk Timnas Indonesia.

Bola tendangan Asnawi sempat membentur tiang gawang sebelum memantul ke tubuh kiper Myanmar, Zin Nyi Nyi Aung, dan masuk ke gawangnya. Kemenangan atas Myanmar membuat tim berlogo Garuda berada di posisi kedua klasemen sementara Grup B dengan nilai tiga, hanya kalah selisih gol dari Vietnam di urutan pertama.

Ada yang menarik dalam pertandingan tadi malam. Dalam laga ini, ada perhatian yang tertuju pada sosok Rafael Struick. Ia langsung menjalani debutnya di ajang Piala AFF 2024.

Lantas bagaimana dengan kiprah Rafael Struick bersama Timnas Indonesia dalam laga melawan Myanmar? Yuk simak ulasannya berikut ini:

Berita video Timnas Indonesia berhasil raih kemenangan perdana di Grup B Piala AFF saat melawan Myanmar di kandangnya, Senin (9/12/2024) malam WIB.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Jadi Cadangan

Rafael Struick memang sudah menjadi andalan di Timnas Indonesia terutama level senior, meski baru berusia 21 tahun. Klubnya, Brisbane Roar di Liga Australia, akhirnya memberikan izin agar ia bisa bermain di ajang Piala AFF kali ini.

Namun dalam turnamen antarnegara ASEAN untuk level senior, baru kali ini Struick jalani. Ia mengawali laga di Yangon dari bangku cadangan, sebab pelatih Shin Tae-yong memilih trio Hokky Caraka, Arkhan Kaka, dan Marselino Ferdinan mengisi barisan depan dalam starting XI.

Rafael Struick baru masuk di babak kedua. Tepatnya pada menit ke-46 alias babak kedua baru dimulai, dengan menggantikan Zanadin Fariz. Struick bermain cukup baik, meski dengan determinasi tak seperti ketika membela Timnas Indonesia senior di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Terjadi perubahan skema permainan ala Shin Tae-yon di babak kedua, membuat Struick berduet dengan Hokky Caraka. Struick lebih banyak membuka ruang tembak atau peluang untuk membongkar pertahanan Myanmar.

Masih Adaptasi

Sepertinya Rafael Struick masih beradaptasi dengan skuad dan debutnya di turnamen Piala AFF 2024. Selain Sruick, masuknya Asnawi Mangkualam ikut membuat permainan skuad Garuda menjadi lebih ofensif.

Pada menit ke-60, Struick mencoba peruntungannya dengan tembakan jarak jauh, namun tendangannya mudah diamankan oleh kiper Myanmar, Zin Nyi Nyi Aung. Meskipun Indonesia bermain lebih baik di babak kedua, mereka kesulitan menciptakan peluang bersih untuk mencetak gol.

Struick kembali mengancam gawang Myanmar tak lama setelah Timnas Indonesia memetik keunggulan, memaksa Zin Nyi Nyi Aung melakukan penyelamatan dengan menundukkan badan untuk mengamankan bola.

Total, Rafael Struick bermain selama 52 menit dalam laga Timnas Indonesia versus Myanmar. Ini  pengalaman yang cukup positif bagi eks penggawa ADO Den Haag itu.

Keputusan Tepat

Keputusan Shin Tae-yong memainkan Struick pada paruh kedua tampaknya tepat. Laga pertama di turnamen ini membuat Timnas Indonesia masih perlu meraba-raba kekuatannya sendiri dengan skuad yang baru berlatih sekitar satu minggu terakhir ini.

Rafael Struick minimal bisa beradaptasi dengan suasana kejuaraan serta rekan-rekan setimnya dengan skuad terkini. Ia punya bekal yaitu berupa penyesuaian atmosfer permainan, untuk laga-laga berikutnya.

Ia menjadi satu-satunya pemain keturunan yang dipanggil dalam fase grup Piala AFF 2024, dan terakhir kali membela Timnas Indonesia U-23 adalah pada play-off menuju Olimpiade melawan Guinea pada Mei lalu.

Selain itu, Struick masih perlu sosok duetnya yang pas. Sebagai contoh Ragnar Oratmangoen yang menjadi tandemnya di timnas senior. Kemungkinan Struick akan kembali diduetkan dengan Hokky Caraka untuk laga selanjutnya kontra Laos di Stadion Manahan, Solo, Kamis (12/12/2024).

Harusnya Bisa Menang Besar

Setelah pertandingan, Rafael Struick tampak tersenyum bahagia. Namun ia ternyata menyimpan sedikit rasa kurang puas meski Timnas Indonesia bisa mengalahkan Myanmar.

Ia mengatakan Indonesia harusnya bisa mencetak lebih dari satu gol. Namun demikian, ia tetap bersyukur Merah Putih memetik tiga poin di laga perdananya.

"Kita harusnya bisa menang dengan skor lebih besar. Tapi tiga poin," ucap Struick singkat selepas laga.

Read Entire Article
RIGHT SIDEBAR BOTTOM AD
8000hoki Free akun Slot Gacor
Ilmu Pengetahuan | | | |