Bola.com, Jakarta - Tim kepelatihan Timnas Indonesia yang dipimpin Patrick Kluivert beberapa kali memantau laga BRI Liga 1 2024/2025.
Pada awalnya mereka menyaksikan secara langsung duel Persija Jakarta kontra PSBS Biak di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (2/2/2025).
Mendampingi Patrick Kluivert, ada para asisten yang juga hadir pada laga itu yakni Denny Landzaat, Gerald Vanenburg, dan Alex Pastoor.
Kemudian dilanjut dengan pertandingan antara Persita Tangerang melawan Persik Kediri pada 7 Februari lalu.
Lalu secara khusus dua asistennya, Alex Pastoor dan Denny Landzaat terbang ke Maluku untuk menyaksikan duel Malut United kontra Borneo FC.
Mereka punya waktu untuk mempersiapkan skuad untuk menghadapi Australia dan Bahrain pada akhir bulan depan.
Timnas Indonesia akan melawat ke markas Australia pada 20 Maret, disusul lima hari kemudian menjamu Bahrain di Jakarta pada lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Berita video pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, kembali blusukan dan memantau pemain Timnas Indonesia di laga Dewa United vs Persija Jakarta, Sabtu (8/2/2025) malam WIB.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bakal Ada Tambahan Amunisi
Patrick Kluivert dan para asistennya tahu kebutuhan materi timnya, perihal nama-nama yang bisa dipanggilnya memperkuat Timnas Indonesia dari produk Liga 1.
Pengamat sepak bola nasional, Anton Sanjoyo menilai apa yang dilakukan Patrick Kluivert dengan blusukan ke pertandingan BRI Liga 1 memang patut diapresiasi. Pelatih asal Belanda itu jadi punya banyak opsi dalam menyusun skuadnya.
Namun demikian, Anton Sanjoyo yakin bahwa tidak akan ada banyak perubahan yang akan dilakukan Kluivert untuk komposisi skuadnya dari apa yang sudah diwariskan Shin Tae-yong.
"Kluivert ketika pertama datang memang ingin melihat permainan di kompetisi Liga Indonesia. Membuka peluang ada sedikit renovasi dari tim yang dibentuk STY, menurut saya ada tambahan tapi tidak terlalu banyak, paling menambah dua tiga pemain," ujarnya di kanal Youtube Nusantara TV.
Darurat di Lini Depan
Menurut Anton Sanjoyo, Kluivert wajib membuat perbedaan dari skuad warisan STY. Perbedaan yang dimaksud adalah memperbaiki kualitas barisan depan agar lebih tajam lagi dari sebelumnya.
Lini depan Timnas Indonesia kurang garang selama Kualifikasi Piala Dunia 2026, ketika banyak gol justru diciptakan oleh barisan tengah.
"Logikanya ini sudah materi terbaik, paling krusial ada di lini depan, bahkan sejak era STY. Paling tidak memuaskan adalah kinerja lini depan. Meski ada Rafael Struick, Ragnar Oratmangoen, Hokky Caraka, Egy, semuanya yang terbaik di skuad saat ini," tutur Anton Sanjoyo.
"Sebenarnya ada nama yang mungkin bisa dipertimbangkan Kuivert. Ada Saddil Ramdhani, Stefano Lilipaly, Elkan Baggott bsa diandalkan karena posturnya yang bagus untuk bola-bola lambung. Waktu yang sangat sempit, pemain-pemain ini masih berpencar. Ini tantangan terbesar Kluivert di hari-hari tersisa ini sebelum lawan Australia."
Pentingnya Main di Level Klub
Anton Sanjoyo tergelitik dengan pernyataan Kluivert beberapa waktu lalu, terkait bakal memprioritaskan pemain yang sering mendapatkan kesempatan bermain di level klub. Hal ini baka menarik karena bakal ada pemain yang mungkin dicoret, sekalipun bermain abroad.
"Menit bermain itu penting, pemain jadi sering menghadapi game situation. Masuk akal jika Kluivert hanya akan fokus memanggil pemain yang sering tampil di klubnya," beber Anton Sanjoyo.
"Struick sudah cukup menit bermainnya, tapi Marselino yang masih kurang di klubnya. Tapi Lino punya mental yang cukup, masih muda. Yang harus deg-degan mungkin seperti Pratama Arhan, di sisi lain pemain di Liga 1 dan sering main, malah bisa berharap nih dipanggil Kluivert," tandasnya.
Sumber: Nusantara TV