Prahara PSIS di BRI Liga 1: Konflik Manajemen dengan Suporter Berdampak Negatif, Performa Tim Makin Kritis

1 week ago 20

Bola.com, Semarang - Konflik antara kelompok suporter dengan pihak manajemen mengiringi amblasnya performa PSIS Semarang di BRI Liga 1 2024/2025. Saat hubungan kedua pihak terus meruncing, prestasi Mahesa Jenar semakin merosot.

Dari lima pertandingan terakhir, PSIS Semarang hanya bisa mengamankan satu kemenangan di BRI Liga 1 2024/2025, tepatnya ketika mencuri tiga poin seusai menang 3-1 di markas PSBS Biak pada pertandingan pekan ke-20.

Adapun empat laga lainnya berakhir dengan kekalahan, yakni melawan Persita Tangerang (1-2), Persis Solo (1-2), Dewa United (1-4), dan Persib Bandung (0-1). Efeknya, hasil ini semakin mendekatkan Mahesa Jenar dengan zona degradasi.

Mereka saat ini menempati peringkat ke-14 klasemen dengan koleksi 21 poin. Jumlah ini hanya berjarak empat poin saja dari tiga tim yang berada di zona merah. Sebagai informasi, Persis Solo, Semen Padang, dan Madura United sama-sama mengepak 17 poin.

Di saat performa tim semakin mengenaskan, hubungan antara manajemen yang dipimpin Chief Executive Officer (CEO), Yoyok Sukawi, dengan dua kelompok suporternya, Panser Biru dan Snex, masih juga belum membaik.

Mereka masih tetap teguh pada keputusannya memboikot laga kandang PSIS Semarang. Sejauh ini, belum ada tanda-tanda rekonsiliasi antara kedua pihak. Situasi ini semakin menyulitkan skuad asuhan Gilbert Agius untuk bangkit dari keterpurukan.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Gelar Aksi Kosongkan Tribune

Semenjak kembali bermarkas di Stadion Jatidiri, PSIS Semarang tampaknya belum bisa menuai hasil positif dari performanya di kandang. Sebab, hanya ada satu laga saja yang bisa dimenangkan Mahesa Jenar.

Momen itu tepatnya terjadi saat melawan Bali United pada pekan ke-14. Sejak saat itu, Septian David Maulana dan kawan-kawan sudah tak pernah lagi meraih hasil yang memuaskan ketika bermain di Stadion Jatidiri.

Situasinya semakin runyam karena mereka tak bisa memperoleh dukungan penuh dari suporternya yang melakukan boikot. Sejak kembali ke Jatidiri, Panser Biru dan Snex sama-sama menolak untuk hadir langsung ke stadion. 

“Panser Biru menyatakan sikap untuk berada di jalur boikot, dikarenakan belum ada respons dan jawaban dari surat tuntutan yang kami kirim ke manajemen PSIS Semarang beberapa waktu lalu,” tulis statement resmi Panser Biru.

“DPP Panser Biru mengimbau seluruh anggota untuk menghormati dan menghargai gerakan ini demi PSIS yang lebih profesional, dengan tidak memasuki dan menonton di tribune selatan,” lanjut pernyataan tersebut.

Jadi Minim Dukungan

Efek boikot yang dilakukan oleh dua kelompok suporter ini memang sangat berdampak bagi PSIS Semarang. Sebab, dalam beberapa laga kandang terakhir, Stadion Jatidiri sepi penonton. Mahesa Jenar pun tak bisa memperoleh hasil yang memuaskan.

Saat pertama kali kembali ke Stadion Jatidiri musim ini, duel melawan Bali United pada pekan ke-13 hanya dihadiri 1.831. Setelah itu, laga kandang melawan Malut United dihadiri sebanyak 1.942 suporter.

Angkanya terus merosot sejak saat itu. Duel Derby Jateng yang paling panas pun hanya disaksikan 723 pasang mata. Sejak saat itu, manajemen memutuskan menggelar laga tanpa penonton demi menghemat pengeluaran.

Ketua Panpel PSIS, Agung Bawono, menyebut jika langkah untuk menggelar laga tanpa kehadiran penonton ini malah bisa memangkas kerugian manajemen hingga ratusan juta rupiah.

"Laga melawan Dewa United akan digelar tanpa penonton karena efisiensi anggaran. Karena dengan situasi yang ada saat ini, menggelar pertandingan tanpa penonton dapat menghemat anggaran mencapai 180 juta rupiah," kata Agung pada awal Februari 2025.

Curahan Hati Pemain

Pada laga terakhir melawan Persib Bandung, misalnya, para pemain PSIS Semarang sebetulnya sudah menyampaikan keluh kesahnya. Mereka merasa sangat gelisah karena tidak bisa mendapatkan dukungan penuh.

Sehari menjelang laga, perwakilan pemain dan pelatih sempat menemui kelompok fans yang mencoba memberikan dukungan di luar stadion. Kapten PSIS, Septian David Maulana, pun menitipkan sebuah kaos dengan tulisan yang menyentuh.

“Kami butuh dukungan kalian, jangan tinggalkan kami sendirian,” bunyi tulisan yang tersablon dalam kaos berwarna hitam tersebut.

PSIS Semarang akan kembali menggelar laga kandang pada pekan ke-23. Kali ini, anak asuh Gilbert Agius bakal menjamu PSM Makassar di Stadion Jatidiri, Minggu (16/2/2025) pukul 19.00 malam WIB.

Dengan melihat situasi konflik yang belum mereda, tentu Mahesa Jenar berpotensi kembali berjuang tanpa dukungan fansnya saat menantang Juku Eja pada duel krusial tersebut.

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |