Bola.com, Gianyar - BRI Liga 1 2024/2025 tampaknya tidak bersahabat dengan pelatih lokal. Buktinya dari 18 tim yang ada, 16 di antaranya memakai jasa pemain asing.
Yang terakhir memakai jasa pelatih asing adalah PSBS Biak yang mengganti Emral Abus dengan Marcos Guillermo Samso. Emral bergeser posisinya sebagai Direktur Teknik tim berjulukan Badai Pasifik.
Sekarang hanya tersisa Rahmad Darmawan di Barito Putera dan Imran Nahumarury sebagai pelatih di Malut United. Namun “serangan” dari 16 pelatih asing tidak membuat gentar Imran. Justru sebaliknya, ia mampu bertahan hingga sekarang.
Saat menghadapi Bali United, ia sukses membuat tuan rumah kecewa di Stadion Dipta. Malut United bisa mengimbangi Bali United dengan skor 1-1 dan hampir meraih kemenangan jika sepakan Yance Sayuri tidak membentur mistar gawang.
Berada di tangan Imran, Malut United bertengger di peringkat 9 klasemen sementara BRI Liga 1 dengan mengoleksi 33 poin. Menariknya, lima laga terakhir dilalui Yakob Sayuri dkk. dengan tiga kemenangan dan dua hasil imbang.
Lebih Dekat bersama Willhem Nanlohy yang akan membahas tentang dapur Malut United
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Boleh Berpuas Diri
Situasi yang dialami Imran membuatnya tidak ingin cepat puas. Ia pun tidak gentar dengan tim lain yang bermaterikan pelatih asing.
“Saya tidak melihat lawan siapa ke depannya. Mau pelatih asing atau tidak, menurut saya sama saja,” bebernya usai pertandingan menghadapi Bali United dalam pekan ke-23 BRI Liga 1 2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta pada Senin malam (17/2/2025).
Sebenarnya menurut pelatih berusia 46 tahun tersebut, ia tidak menyangka bisa sampai di level kepelatihan seperti sekarang ini. Pada Intinya, fokus dalam setiap situasi menjadikannya tetap bertahan di Malut United hingga sekarang.
Itu sebabnya penampilan Malut United bisa dikatakan meningkat. Tercatat 8 kemenangan, 9 hasil imbang, dan 6 kekalahan menjadi catatan pelatih asal Tulehu tersebut.
“Situasi ini karena kerja keras saya dan juga teman-teman yang selalu mendukung serta membantu saya di dalam tim. Menurut saya, perjalanan masih panjang dan saya berharap tidak cepat puas dan bisa lebih baik dari sekarang,” terangnya.
Kekeluargaan Menjadi Kunci
Malut United di tangan Imran Nahumarury menjelma menjadi tim yang mulai ditakuti. Berstatus sebagai tim promosi dari Pegadaian Liga 2 2023/2024, posisi Malut United sudah cukup baik hingga pekan ke-23.
Kans untuk bertahan di BRI Liga 1 musim depan pun sangat terbuka lebar. Imran mengatakan kunci kesuksesan Malut United saat ini karena kekeluargaan yang tinggi di dalam tim.
“Saya tidak melihat nama besar di dalam tim, tetapi bagaimana pemain tersebut bekerja keras untuk tim ini. Saya pikir juga bahwa bermain sebagai keluarga menjadi salah satu kunci selain intensitas dalam latihan yang sama dengan saat pertandingan,” ungkapnya.
“Pemain juga sangat cepat memahami apa yang saya inginkan di dalam lapangan. Intinya kekeluargaan dan kerja keras menjadi kunci hingga sekarang,” tutupnya.