Hanya 9 Pemain dari 6 Klub BRI Liga 1 Dipanggil Membela Timnas Indonesia, PR Lagi untuk PSSI

8 hours ago 3

Bola.com, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) merilis 27 pemain yang dipanggil memperkuat Timnas Indonesia yang melakoni dua laga lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Timnas Indonesia akan menjalani laga tandang menghadapi Australia di Sydney pada 20 Maret 2025, kemudian menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, pada 25 Maret 2025.

Dari 27 pemain yang dipanggil hanya ada sembilan pemain dari klub BRI Liga 1 2024/20245. Mereka adalah Nadeo Argawinata, Ernando Ari Sutaryadi, Rizki Ridho, Muhammad Ferrari, Ricky Kambuaya, Egy Maulana Vikri, Ramadhan Sananta, Hokky Caraka, dan Septian Bagaskara.

Yang menarik dikupas adalah klub BRI Liga 1 penyumbang pemain ke Timnas Senior kali ini hanya enam dari 18 klub kontestan, yakni Dewa United, Borneo FC, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, Persis Solo, dan PSS Sleman.

Berita Video, Erick Thohir mengumumkan Jordi Cyruff resmi jadi penasihat teknis Timnas Indonesia pada Selasa (25/2/2025)

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Pekerjaan Rumah untuk PSSI

Mengomentari hal itu, pengamat sepak bola nasional, Kesit Budi Handoyo, mengatakan fenomena ini tentu menjadi PR bagi PSSI selaku federasi dan klub-klub Liga 1.

"Selama ini pemain-pemain lokal yang bermain di Indonesia, beberapa masuk radar Timnas Indonesia seperti ini. Namun, ada tambahan Septian Bagaskara dari Dewa United. Ya, dewa United memang lagi bagus, dua pemainnya Ricky Kambuaya dan Egy Melgiansyah memang sudah menjadi langganan," kata Kesit Budi Handoyo kepada Bola.com, Senin (10/9/2025).

"Persis dan PSS mungkin yang mengejutkan, pemainnya Ramadhan Sanantha dan Hokky Caraka mendapatkan panggilan padahal timnya sedang berjuang menjauh dari zona degradasi."

"Hokky dan Ramadhan memang selalu masuk ya, dan di era Patrick Kluivert ini mereka kembali dipanggil. Dan memang tidak ada lagi pemain lain yang bisa mengisi posisi penyerang di Timnas Indonesia karena selama ini posisi itu diisi pemain asing jadi sulit," tambahnya.

Lebih lanjut, pria yang sering tampil di layar televisi nasional sebagai komentator jalannya pertandingan sepak bola ini menyebut PSSI harus lebih matang lagi dalam menyiapkan kompetisi yang kompetitif untuk usia muda, sehingga ke depannya banyak pemain berkualitas mampu menembus persaingan di klub maupun Timnas Indonesia.

Klub juga Memiliki Peran

Begitupun dengan klub-klub kontestan Liga 1. Kata Kesit, klub punya peran penting dalam memunculkan pemain-pemain berkualitas dengan memberikan menit bermain lebih banyak lagi.

Meski demikian, Kesit mengatakan bahwa klub memang tidak bisa mengelak dari keharusan memainkan pemain asing mengingat mereka sudah membayar mahal untuk mendapatkan tenaga para pemain asing tersebut.

"Peran klub sangat penting di sini, agar para pemain lokal ini mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak. Namun, itu tadi klub juga kadang-kadang berbenturan dengan target mereka," ujarnya.

"Jadi lebih memilih pemain asing karena mereka budgetnya mahal, sayang kalau tidak dimainkan. Walaupun itu menggerus kesempatan pemain lokal untuk bersaing. Ini masalah tersendiri bagi PSSI atau timnas untuk mendapatkan pemain lokal."

"Intensitas kompetisi usia muda seperti U-20 dan U-19 harus harus lebih ditingkatkan. Harapannya pemain-pemain lokal lebih siap saat tampil di kompetisi profesional karena sudah matang di kompetisi level usia."

"Dengan adanya kompetisi kelompok umur maka para pemain muda itu mempunyai mental kuat serta kualitas yang bagus bisa bersaing," Kesit Budi Handoyo mengakhiri pembicaraan.

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |