China Diprediksi Bermain Defensif, RD: Timnas Indonesia Harus Bisa Pancing Lawan Keluar!

1 day ago 8

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia diprediksi akan menghadapi permainan defensif yang diterapkan oleh China saat berjumpa pada matchday kesembilan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Menurut eks pelatih interim Timnas Indonesia, Rahmad Darmawan, China bakal menerapkan pertahanan yang dalam ketika menghadapi skuad Garuda di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Kamis (5-6-2025).

Hal itu berkaca dari pertemuan pertama kedua tim ini di Qingdao Youth Football Stadium, 15 Oktober 2024. Ketika itu, skuad Garuda unggul penguasaan bola karena tuan rumah bermain defensif.

"Pada pertandingan di kandang China, kita bisa menguasai ball-possesion sampai lebih dari 70%. Kita memang menang penguasaan bola, tetapi akhirnya tetap kalah," ujar Rahmad Darmawan dikutip dari YouTube Nusantara TV.

"Oleh karena itu, menurut saya, kita harus mewaspadai China pasti akan melakukan deep defending, kemudian melakukan counter-attack. Deep defending adalah bertahan dengan dalam sekali, bahkan hingga sepertiga daerah pertahanan kita untuk melakukan counter-attack," ulas pelatih yang kerap disapa RD itu.

4 kiper Timnas Indonesia, Emil Audero, Ernando Ari, Reza Arya, dan Nadeo Argawinata menjalani sesi latihan di Stadion Madya, Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (2/6/2025).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Harus Pancing Lawan

RD menjelaskan, satu di antara upaya untuk mengatasi situasi ini ialah dengan memancing pemain lawan keluar dari area pertahanannya. Timnas Indonesia tidak perlu menerapkan tekanan tinggi saat lawan menguasai bola.

"Oleh karena itu, menurut saya, bagaimana supaya bisa mengeluarkan pemain-pemain mereka ini agar tidak bertahan. Kita harus memberikan ruang kepada China untuk mereka keluar. Oleh karena itu jangan lakukan high-press," ujar pelatih kawakan di Indonesia ini.

"Jadi, kita harus memiliki dua opsi. Apakah mau bertahan di middle third atau sepertiga lapangan tengah, atau kita mau bertahan di area pertahanan sendiri. Jadi pilihannya itu," jelasnya.

Siapkan Jebakan

Menurut pelatih berusia 58 tahun itu, Timnas Indonesia bisa menggunakan cara bermain seperti saat menghadapi Bahrain, yakni memancing lawan menyerang, lalu menjebaknya di lini tengah.

"Kalau mau bertahan di lapangan tengah, nanti jadinya seperti saat melawan Bahrain. Kalau mau deep-defending, ini adalah pola yang baru dan mungkin bisa dilakukan," kata pelatih asal Bandar Lampung itu.

"Jadi ada dua pendekatan yang menurut saya akan dilakukan oleh timnas. Tujuannya adalah memancing China untuk keluar dari pertahanan, baru kita lakukan trapping, pressing, kemudian serangan balik cepat," kata RD lagi.

Lawan Pilih Menunggu

Jika mengacu pada pertemuan pertama, RD memprediksi China bakal bermain menunggu dan mengandalkan serangan balik. Oleh karena itu, dia meminta Rizky Ridho dkk. untuk berhati-hati dengan serangan balik lawan.

"Di kandang saja, mereka menggunakan taktik menunggu kita, apalagi sekarang bermain tandang. Itu logikanya. Jadi, pasti mereka tahu bahwa Timnas Indonesia akan sangat membutuhkan kemenangan," ucapnya.

"Maka, Timnas Indonesia akan keluar menyerang. Jadi, dari situ kita sudah bisa membaca bahwa kemungkinan besar China akan kemungkinan menunggu," tambah pelatih dengan lisensi AFC Pro itu.

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |