Cerita Indriyanto Nugroho Temukan Bakat Marselino Ferdinan: Langsung Ketahuan Paling Menonjol di Sawangan 6 Tahun Lalu

1 day ago 11

Bola.com, Jakarta - Marselino Ferdinan menjadi satu di antara pemain yang menonjol di Timnas Indonesia saat ini. Ia ikut menentukan langkah besar skuad Garuda bisa menembus ronde empat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Usianya tergolong masih muda, baru 20 tahun, namun Marselino Ferdinan berhasil menapaki tingkat yang lebih tinggi di antara pesepak bola Indonesia lainnya. Pemain asal Surabaya itu terus melesat prestasinya setelah memutuskan abroad alias berkarier ke Eropa.

Ia meninggalkan Persebaya dan bermain di klub Belgia, KMSK Deinze pada 2023. Satu setengah tahun kemudian, ia hijrah ke Inggris, bermain di Oxford United, klub kasta kedua di Liga Inggris.

Meski belum mendapat menit bermain yang banyak, Lino terus mengasah kemampuannya. Terutama kontribusi yang besar untuk Timnas Indonesia. Total ia sudah memainkan 35 caps untuk timnas senior dan menyumbang 5 gol.

Marselino Ferdinan bermain 9 laga di ronde ketiga Kualifikasi, dan baru satu kali absen saat menang 1-0 atas China pekan lalu karena akumulasi kartu kuning. Lino kembali diturunkan selama 45 menit saat Indonesia dihajar 0-6 oleh Jepang, Selasa (10/6/2025).

Ada cerita menarik tentang masa remajanya. Bakat atau potensi Marselino Ferdinan ternyata sudah ditemukan oleh Indriyanto Nugroho, mantan penyerang Timnas Indonesia yang kini menjadi seorang pelatih.

Jebolan program PSSI Primavera di tahun 1993-1995 itu memantau kemampuan Lino saat masih berusia 14 tahun. Simak ceritanya berikut ini:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Momen Elite Pro Academy

Singkat cerita pada tahun 2019, Indriyanto Nugroho yang menjadi asisten Bima Sakti di Timnas Indonesia U-16. Ia memantau kompetisi Elite Pro Academy di lapangan Sawangan, Depok.

Selama beberapa hari, Indriyanto Nugroho memantau pemain-pemain muda dari tim U-16 Bali United, Persebaya, dan beberapa tim lainnya yang bermain di kompetisi Elie Pro Academy.

Alhasil ia bersama pelatih lainnya seperti Firmansyah dan Heriansyah, cukup takjub melihat sosok Marselino Ferdinan.

"Pas pertandingan hari kedua atau pertama saya sudah lihat nih ada salah satu pemain yang paling menonjol dari Persebaya. Saya bilang calon nih. Kami pelatih bertiga ngomong sepakat nih. Saya nulis duluan, saya catat dulu nomornya oh ini," kenang Indriyanto Nugroho.

"Kami bertiga juga nulis nomor pemain yang menarik perhatian, ya itulah Marselino Ferdinan. Selain Lino ada Kadek Arel, lalu ada Diandra yang kini main di PSBS Biak, dan juga Valeron," lanjut pria yang sering disapa Nunung.

Kriteria Jadi Pemain Potensial

"Pertama kita melihat secara individu dulu baru ke tim. Apakah individunya sudah melengkapi seperti satu lawan satu, kontrol bola, penempatan posisi, dan pengambilan keputusan," ujar Indriyanto Nugroho.

"Semua dilihat statistiknya ada 7 atau 11 poin, banyak sekali. Kadang kita berpikirnya yang penting kalau sudah kontrol, body ball, positioning, dan pengambilan keputusan itu saja sih sebenarnya," lanjut dia.

"Setelah itu konsistensi pemain selama pertandingan, data-datanya dilihat apakah ini individu atau bisa jadi tim," tegas jebolan program PSSI Primavera.

Tak Berhenti untuk Program Pembinaan

PSSI telah menunjuk Simon Tahamata, legenda Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda untuk menjadi kepala pencarian bakat untuk Timnas Indonesia. Indriyanto Nugroho mengapresiasi hal itu dan menganggap sebagai hal yang positif.

"Menurut saya sangat bagus, apalagi sebenarnya pembinaan usia muda itu penting. Di seluruh dunia kita bisa melihat bagaimana grassroot yang bagus akan menciptakan timnas yang bagus. Itu rumus fondasi utama di sepak bola," kata Indriyanto yang saat masih aktif bermain berposisi sebagai striker. 

"Di Eropa bisnis sudah seperti itu, dari bawah ke atas ya kalau. Di Indonesia, ini adalah perjuangan proses yang harus kita jalani gitu bahwa bahwa federasi juga sudah menciptakan hal itu, para pengurus sudah berupaya tinggal bagaimana sinerginya," tandasnya.

Sumber: Kanal Youtube Nusantara TV Sport

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |