Bola.com, Jakarta - Persebaya Surabaya sudah melewati enam laga terakhir tanpa kemenangan di BRI Liga 1 2024/2025. Kali terakhir mereka memetik tiga poin adalah saat sukses menundukkan Borneo FC dengan skor 2-1 pada pekan ke-16, pada 20 Desember 2024.
Setelah itu, mereka tercatat sudah gagal menang dalam enam pertandingan berturut-turut. Perinciannya Bajul Ijo menelan empat kekalahan beruntun melawan Bali United, PSS Sleman, Malut United, dan Barito Putera.
Lalu, Persebaya bermain 1-1 saat menjamu Persita Tangerang (31/1/2024). Rentetan hasil buruk belum menang sejak memasuki tahun 2025 ini sebenarnya sudah mendapat protes keras dari Bonek.
Kekalahan 1-2 dari Persis Solo pada pekan lalu (7/2/2025) menambah rekor buruk Persebaya. Kini, tim asal Kota Pahlawan itu masih terjebak dalam misi bangkit saat menjamu PSBS Biak pada pekan ke-23 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (15/2/2025) malam.
Kiper Persebaya, Ernando Ari, menegaskan timnya harus kembali ke jalur kemenangan. Jika tidak, tim Bajul Ijo berpotensi kembali mengalami penurunan peringkat di klasemen.
“Sekarang kami persiapan untuk pertandingan melawan PSBS Biak juga dengan matang. Jadi kami sudah mengevaluasi hasil pertandingan kemarin dan juga kami pasti akan berjuang di pertandingan melawan Biak,” kata Ernando, Selasa (11/2/2025).
Berita video pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, kembali blusukan dan memantau pemain Timnas Indonesia di laga Dewa United vs Persija Jakarta, Sabtu (8/2/2025) malam WIB.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Paul Munster Kena Hukuman
Di sisi lain, Persebaya Surabaya terpaksa bertanding tanpa pelatih kepala dalam waktu dekat. Pelatih Paul Munster menjalani hukuman larangan menemani timnya akibat akumulasi kartu.
Total, pelatih asal Irlandia Utara itu sudah mengoleksi empat kartu kuning hanya sampai pekan ke-22 BRI Liga 1 2024/2025. Terakhir, Munster menerima kartu kuning saat Persebaya kalah 1-2 dari Persis.
Situasi ini tentu saja merugikan bagi tim berjulukan Bajul Ijo itu yang sedang dalam keterpurukan. Sesuai regulasi, pelatih yang menerima dua kartu kuning beruntun akan mendapat larangan menemani timnya di laga berikutnya.
Munster pernah menerima kartu kuning saat Persebaya kalah dari PSS Sleman (11/1/2025). Kartu kuning kontra Persis pun membuat Munster akan absen kali kedua. Kali ini, Persebaya akan menjamu PSBS Biak di pekan ke-23.
Kebanyakan kartu kuning yang didapat Munster adalah karena protes yang dilakukannya kepada wasit. Daripada introspeksi, dia memilih untuk melihat bahwa ada pemainnya juga yang terkena akumulasi dan terpaksa absen untuk laga terdekat.
Percaya dengan Pemain yang Ada
Ernando mengaku tidak terpengaruh dengan absennya Munster saat pertandingan melawan PSBS Biak nanti. Skuad Persebaya masih bisa ditemani oleh asisten pelatih Uston Nawawi yang berpengalaman dalam situasi seperti ini.
“Tidak (terpengaruh). Kami di sini semua pemain bagus. Kami tidak bergantung pada 1-2 pemain saja. Kami di sini punya kualitas semua, jadi saya percaya dengan pemain yang ada di sini,” ujar Ernando.
Sebelumnya, Ernando dkk. sudah pernah bertanding tanpa kehadiran Munster dan tetap meraih kemenangan. Momen itu terjadi saat Persebaya menjamu Arema FC pada 7 Desember 2024.
Absennya Munster terjadi karena sudah menerima dua kartu kuning. Masing-masing adalah saat Persebaya menjamu PSS Sleman di pekan pertama (11/8/2024) dan berlanjut kartu kuning lagi dalam duel kontra Madura United di pekan ke-12 (2/12/2024).
“Kami sebelum pertandingan juga selalu mengikuti dan mendengarkan arahan dari pelatih. Selebihnya kalau enggak didampingi itu, kami juga sudah pernah melawan Arema juga akhirnya bisa mendapatkan kemenangan,” imbuh Ernando.
Persebaya sedang mengalami penurunan peringkat dan kini ada di posisi ketiga klasemen sementara dengan mengemas 38 poin. Manajemen klub sudah mengirim ancaman pemecatan untuk Munster, tapi tetap diberi waktu sampai dua laga berikutnya.