Bola.com, Blitar - Arema FC gagal meraih kemenangan di pekan 22 BRI Liga 1. Bermain di kandang sendiri, Stadion Soepriadi, Kota Blitar, tim besutan Ze Gomes itu hanya bermain imbang 1-1 melawan PSM Makassar, Senin (10/2/2025). Satu poin ini membuat Arema kurang puas.
Karena secara permainan, mereka menguasai. Baik ball possesion maupun peluang yang diciptakan. Dari statistik Lapangbola.com, Arema menguasai 60 persen ball possesion. Selain itu, ada 7 shoot on target yang dibuat.
Sementara PSM hanya satu shoot on target namun bisa membuahkan satu gol, yakni lewat tendangan cantik Nermin Haljeta. Sementara Arema membuat beberapa peluang. Tapi hanya tandukan Pablo Oliveira yang menembus gawang PSM.
Tambahan satu poin ini tak bisa membuat Arema memperbaiki posisi di klasemen. Mereka masih tertahan di urutan 10 dengan 32 poin. Singo Edan membuang kesempatan naik ke urutan 7. Dari pantauan Bola.com, Arema sebenarnya punya kans lebih besar untuk menang di laga ini.
Setidaknya ada tiga momen krusial yang didapat. Namun gagal dimanfaatkan, sehingga skor imbang 1-1 bertahan hingga laga usai.
Berikut tiga momen krusial yang gagal dimanfaatkan Singo Edan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cedera Bek Asing PSM di Awal Laga
Di menit awal, Arema sudah punya keuntungan. Bukan hanya dari peluang yang dibuat. Tapi, karena PSM kehilangan bek asing, Aloisio Neto. Bek asal Brasil tersebut mengalami cedera ketika pertandingan baru berjalan 10 menit.
Kehilangan bek asing di menit awal tentu membuat sebuah celah di pertahanan PSM. Karena penggantinya adalah bek lokal Daffa Salman Sidik. Bek 22 tahun yang belum pernah dipasang sebagai starter. Tapi, Arema tetap kesulitan membongkar pertahanan PSM. Padahal dua striker asing, Dalberto Luan dan Charles Lokolingoy diturunkan sejak menit awal.
Sepertinya, pertahanan PSM sedang tampil bagus. Termasuk kiper Arya Reza yang membuat 6 save penting di laga ini. Padahal, PSM sebenarnya tampil pincang. Bek sekaligus kapten, Yuran Fernandes juga tidak bisa diturunkan.
Kartu Merah Balotelli
Sejak menit 80, Arema unggul jumlah pemain. Karena striker PSM, Balotelli diganjar kartu merah. Dia tertangkap kamera VAR melakukan injakan kepada kapten Arema, Ahmad Alfarizi. Keunggulan jumlah pemain direspon cepat oleh pelatih Ze Gomes.
Skema menyerang dilakukan. Bek Choi Bo-kyung diganti gelandang serang, Wiliam Marcilio. Sayang, perubahan skema ini tak bisa mengubah skor. Karena Arema hanya menguasai permainan tanpa merobek gawang PSM.
Selain itu, PSM masih bisa memberikan perlawanan lewat serangan balik. Pada pengujung pertandingan, gawang Arema sempat terancam. Sayang, eksekusi dari striker PSM, Nermin Haljeta tidak menemui sasaran.
Peluang Emas Pengujung Laga
Arema punya mementum untuk mengakhiri laga dengan kemenangan. Saat perpanjangan waktu, ada dua peluang emas yang didapat Arema. Satu peluang lewat tandukan Ahmad Alfarizi. Bola sudah meluncur ke sudut gawang. Tapi, kiper PSM, Reza Arya berhasil menepisnya.
Selain itu, Wiliam Marcilio dan Dalberto Luan sempat membuat peluang. Tapi bola juga masih bisa ditepis. Andaikan salah satu peluang itu menembus gawang PSM, pemain Arema bisa mengakhiri pertandingan dengan selebrasi di lapangan.