Patrick Kluivert Diminta Pertahankan Taktik STY saat Timnas Indonesia Menjamu China: Jangan Naif, Jangan Gengsi!

3 days ago 12

Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, diharapkan tidak melakukan kesalahan yang sama ketika merumuskan pendekatan taktik menghadapi Australia yang menghasilkan kekalahan telak dengan skor 1-5 (20-3-2025).

Pengamat sepak bola nasional, Yusuf Kurniawan, menyebut bahwa Patrick Kluivert semestinya tetap mempertahankan pendekatan permainan yang sama seperti ketika Timnas Indonesia menang 1-0 atas Bahrain pada laga terakhir, Selasa lalu.

Menurut Yusuf Kurniawan, ini adalah skema yang paling tepat untuk menghadapi laga berikutnya melawan China, yang dijadwalkan dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, 5 Juni 2025. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk melakukan perubahan taktik.

"Saya kira tidak ada pilihan lain, tidak ada opsi lain, tidak ada alasan lain kecuali mempertahankan irama dan ritme, maupun juga komposisi pemain saat menghadapi China nanti," ujar Yusuf Kurniawan dikutip dari Nusantara TV.

"Kita mau melakukan eksperimen apa lagi? Sudah terbukti pada dua pertandingan ini, pendekatan yang lebih menjanjikan kan saat menghadapi Bahrain kemarin. Ya itulah identitas dan cara bermain kita. Jangan kembali lagi, jangan melakukan yang aneh-aneh lagi," imbuhnya.

Berita video spotlight kali ini membahas tentang empat pemain yang bisa didatangkan Arsenal secara gratis musim panas ini.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Terbukti Bisa Menang

Yusuf Kurniawan menjelaskan, Patrick Kluivert tentu sudah belajar dari pengalaman ketika memutuskan bermain terbuka melawan Australia. Setelah kembali ke pendekatan lama, Timnas Indonesia terbukti bisa menang atas Bahrain.

"Sepertinya Patrick Kluivert dan staf teknisnya sudah mempertimbangkan dari kegagalan, kegagalan total kalau menurut saya, ketika dia memainkan filosofinya saat menghadapi Australia," ujar pengamat yang akrab disapa Yuke itu.

"Kemudian, dia berkompromi dengan situasi bahwa faktanya kita tidak bisa bermain secara ofensif dan terbuka. Bermainnya harus seimbang ataupun lebih memperhatikan lini belakang. Itulah yang dihamparkan pada laga melawan Bahrain kemarin," tambahnya.

Kluivert Harus Realistis

Menurut Yuke, pemain Timnas Indonesia saat ini memang lebih nyaman bermain dengan skema yang lama. Apalagi, di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong, skema semacam ini bisa menghasilkan peringkat yang baik di Grup C.

"Harus realistis ya. Patrick Kluivert ini kan baru datang dan pemain-pemainnya yang sudah hadir itu kan peninggalan pelatih sebelumnya. Jadi, mereka lebih nyaman dengan taktik yang lama," kata Yuke.

"Apalagi, kita tahu bahwa sebelum kedatangan Patrick Kluivert, kita dalam posisi yang bagus, baik dari segi klasemen maupun efektivitas permainan. Jadi, Kluivert memang seyogyanya meneruskan," lanjutnya.

Jangan Naif, Jaga Ego

Yuke berharap, Kluivert bisa menahan egonya untuk menerapkan karakter permainan yang diinginkannya. Sebab, dia mesti bisa menyesuaikan dengan materi pemain yang saat ini dimiliki Tim Merah-Putih.

"Menurut saya, kita seperti tidak mengenal identitas kita yang sebenarnya saat menghadapi Australia. Itu seperti Timnas Indonesia yang baru, yang naif karena bermain sangat terbuka dan tidak mempertimbangkan transisi," ulasnya.

"Patrick Kluivert tidak perlu terlalu gengsi. Dia mesti mengerem juga egonya. Memang pelatih punya karakter, tetapi pelatih harus menyesuaikan dengan materi pemain yang dimiliki," kata Yuke.

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |