Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia berhasil mengatasi perlawanan Bahrain 1-0 pada matchday kedelapan Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (25-3-2025) malam WIB.
Ole Romeny menjadi bintang sekaligus pahlawan kemenangan Timnas Indonesia di pertandingan kali ini. Ia menaklukkan gawang Ebrahim Lutfalla di menit ke-24, menyelesaikan umpan matang Marselino Ferdinan.
Tambahan tiga poin atas Bahrain, membuat Timnas Indonesia kini mengemas poin sembilan dan berada di urutan keempat, terpaut empat angka dari Australia (13 poin) dan Arab Saudi (10 poin).
Secara matematika gap empat dan satu poin di dua laga tersisa masih bisa dikejar.
Di sisi lain, kemenangan atas Bahrain sarat makna bagi skuad Garuda. Aroma revans bertemu The Dilmun's Warrior kali ini benar-benar ada di pihak Timnas Indonesia.
Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Berita Video, Timnas Indonesia sudah jalani latihan di Stadion Madya pada Sabtu (22/3/2025) Sore Hari WIB.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mengobati Kekecewaan 13 Tahun Silam
Jika mengacu pada catatan rekaman pertandingan antara Timnas Indonesia dan Bahrain, Tim Garuda kerap memberikan perlawanan sengit.
Dari enam kali pertemuan terakhir (1988-2024), Timnas Indonesia mampu tiga kali menahan imbang Bahrain dan memetik satu kali kemenangan, yakni pada Piala Asia 2007. Saat itu Tim Garuda berhasil membekuk Bahrain di Stadiun Gelora Bung Karno dengan skor 2-1.
Meski begitu, Indonesia juga pernah menderita tiga kali kekalahan dari Bahrain. Kekalahan terbesar dialami Indonesia dengan skor 0-10, saat bertandang ke markas Bahrain pada laga terakhir putaran ketiga Pra-Piala Dunia 2014.
Pertandingan yang berakhir pahit bagi Timnas Indonesia itu dimainkan di Stadion Nasional Bahrain di Riffa, Bahrain, 29 Februari 2012.
Kedua tim berhadapan dalam pertandingan kualifikasi untuk Piala Dunia FIFA 2014.
Kekalahan yang sangat memalukan kala itu, kini berhasil diobati dengan kemenangan krusial di Stadion GBK tadi malam. Meski hanya menang 1-0, setidaknya posisi Timnas Indonesia lebih baik dari Bahrain dalam perlombaan menuju Piala Dunia 2026.
Terbalaskan
Laga kontra Bahrain tadi malam jelas menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu pendukung dan masyarakat Indonesia. Ada aroma revans di Timnas Indonesia atas apa yang terjadi pada pertemuan pertama di markas Bahrain, 10 Oktober 2024.
Publik dan seluruh pendukung Timnas Indonesia tentu masih belum bisa melupakan aksi skuad Garuda di markas Bahrain pada laga ketiga Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Saat itu, laga Timnas Indonesia melawan Bahrain di Bahrain National Stadium, Riffa, berakhir dengan hasil mengecewakan. Persoalan yang menjadi perhatian adalah kinerja wasit Ahmed Al-Kaf.
Gol Timnas Indonesia dicetak Ragnar Oratmangoen pada menit ke-45+3' dan Rafael Struick (74'). Sementara dua gol Bahrain diborong Mohamed Marhoon (15', 90+9').
Kinerja Ahmed Al-Kaf membuat geleng-geleng kepala dan mengelus dada. Banyak keputusan kontroversial yang dibuat wasit asal Oman tersebut.
Selain muak dengan drama guling-guling pemain Bahrain, kemarahan netizen makin menjadi lantaran Ahmed Al-Kaf gampang memberikan pelanggaran ringan bagi Timnas Indonesia.
Kemenangan Timnas Indonesia yang sudah di depan mata dirampok pada menit-menit akhir pertandingan. Wasit tak kunjung meniup peluit panjang, saat sudah melewati batas waktu masa injury time.
Puncaknya terjadi pada injury time babak kedua, ofisial keempat memberikan waktu tambahan selama enam menit. Namun, Ahmed Al-Kaf belum juga meniup peluit akhir meski tambahan waktu sudah berakhir.
Alhasil, Timnas Bahrain berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-90+9. Hanya dua menit berselang setelah gol Bahrain, wasit Ahmed menyudahi pertandingan.
Nah kini, kemenangan tipis 1-0 yang dihasilkan semalam sudah cukup bagi Timnas Indonesia untuk membalas apa yang terjadi di Riffa, tahun lalu.
Malam Indah Kluivert
Sebelum 90 menit di Stadion GBK tadi malam, pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mempunyai memori buruk dengan Timnas Bahrain. Selama karier kepelatihannya, ia pernah sekali berhadapan dengan Timnas Bahrain..
Pertemuan satu-satunya dengan Bahrain itu berakhir memilukan untuk Kluivert. Dia dibantai Dilmun's Warriors ketika masih melatih Timnas Curacao.
Kejadian itu terjadi dalam uji coba di Bahrain National Stadium, Riffa, 6 Oktober 2021. Bahrain menghajar Curacao pimpinan Kluivert dengan empat gol tanpa balas.
Namun, pelatih berusia 48 tahun itu kini puas dan bisa tersenyum karena akhirnya bisa melakukan revans kepada Bahrain. Gol tunggal Ole Romeny, sudah cukup membuat Kluivert membalaskan kekalahan 0-4 dari Bahrain tiga tahun yang lalu.
Selain itu, hasil positif ini merupakan kemenangan perdana Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia, setelah debutnya berakhir kelabu, kalah 1-5 di markas Australia (20-3-2025).