Bola.com, Jakarta Kolaborasi Thom Haye-Joey Pelupessy Saat Timnas Indonesia menggulung Timnas Bahrain 1-0 mengingatkan Harianto kala duet dengan Kuncoro di Arema dan Persik 20 tahun lalu.
Eks kapten tim Persik itu masih ingat bagaimana dirinya sebagai junior dididik Kuncoro bagaimana bermain sebagai gelandang yang tangguh.
"Saya masih muda saat main di Arema. Cak Kuncoro yang memberikan ilmu bagaimana jadi gelandang bagus. Termasuk karakter keras tanpa kompromi dari Kuncoro menular pada gaya main saya," kenangnya.
Selain karakter spartan, lanjut Harianto, seniornya yang kini jadi asisten pelatih Arema FC itu mengajarkan teknik menjaga lawan, merebut bola, hingga membantu bertahan dan menyerang.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tandem di 3 Klub
Tak heran bila keduanya sempat bermain bersama di Arema, Persija, dan Persik.
"Semua ilmu diberikan kepada saya. Kuncoro itu idola saya. Makanya chemistry kami bagus. Kami pernah main bersama di Arema, Persija, dan Persik. Sepakbola tak melulu soal teknik, tapi juga harus punya trik untuk memprovokasi lawan. Meski akhirnya kami dicap sebagai pemain nakal, tapi sepakbola memang penuh intrik di tengah lapangan," ujarnya.
2 Gelar Liga Indonesia
Pemain yang ikut mempersembahkan dua gelar juara Liga Indonesia untuk Persik ini pun mengamati tandem Haye-Pelupessy sangat harmonis. Bahkan pasangan ini duet terbaik yang dimiliki Timnas Indonesia hingga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini.
"Shin Tae-yong pernah beberapa kali mencoba banyak gelandang, namun belum menemukan komposisi pakem. Kali ini Thom Haye dan Joey Pelupessy jadi jawaban dari pencarian itu. Meski baru dipasangkan, keduanya langsung nyetel. Ini bukti mereka memang punya pengalaman dan skill mumpuni," tuturnya.