Flashback Gonjang-ganjing Rumor Pergantian Pelatih Timnas Indonesia: Kursi Shin Tae-yong Masih Aman

11 hours ago 4

Bola.com, Jakarta Kegagalan Timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong di Piala AFF 2024 mengapungkan lagi rumor pemecatan terhadap pelatih berpaspor Korea Selatan itu. Isu pemecatan terhadap STY bukan kali pertama sejak ia menukangi Timnas Indonesia pada Januari 2020.

Tak lama setelah Indonesia takluk 0-1 dari Timnas Filipina di laga terakhir Grup B di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (21/12/2024), yang sekaligus memupuskan langkah ke semifinal, Ketum PSSI, Erick Thohir, langsung bereaksi.

"Dengan pelatih dan pemain ini kita harusnya bisa minimal lolos semifinal Piala AFF. Jadi di sisi ini tentu PSSI akan lakukan evaluasi," kata Erick Thohir.

Peryataan sang ketum tentunya menempatkan Shin Tae-yong menjadi orang yang paling bertanggung jawab, menyusul kegagalan Muhammad Ferarri dkk.

Bisa dibilang, pencapaian Indonesia di Piala AFF kali ini menjadi salah satu yang terburuk sejak turnamen balbalan terakbar Asia Tenggara digulirkan pada 1996.

Berbeda dari edisi-edisi sebelumnya, materi pemain Indonesia di Piala AFF 2024 didominasi pemain muda berusia di bawah 22 tahun dan minim jam terbang serta enam pilar timnas senior yakni Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, Muhammad Ferarri, Rafael Struick, Hokky Caraka, dan Marselino Ferdinan.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Sudah 3 Edisi

Bagi Shin Tae-yong, ini merupakan Piala AFF ketiganya selama menukangi Skuad Garuda. Di edisi 2020, ia membawa Indonesia ke final dan kalah dari Timnas Thailand. Lalu, di edisi 2022, pencapaian melorot hanya sampai semifinal.

Selama menjadi pelatih, tak sebiji trofi pun yang bisa diberikan Shin Tae-yong kepada rakyat Indonesia. Di pentas SEA Games 2021, mantan pembesut Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 juga terganjal di final.

Meski begitu, keberhasilan Timnas Indonesia U-23 melangkah jauh hingga ke semifinal Piala Asia U-23 2024 pada April lalu dan kedigdayaan timnas senior merangsek ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tak lepas dari sentuhan Shin Tae-yong.

Sukses tersebut tentunya berkakat program naturalisasi yang digalakkan PSSI dalam tiga tahun terakhir kepemimpinan Erick Thohir sebagai Ketua PSSI.

Sederet nama beken macam Jay Idzes, Calvin Verdonk, Thom Haye, Kevin Diks, Mees Hilgers, serta Maarten Paes membuat STY lebih mudah menerapkan skema yang ia inginkan.

Faktor Diaspora?

Dalam waktu yang tak lama lagi, juru taktik 54 tahun akan mendapat suntikan darah segar di lini serang di mana PSSI akan segera menaturalisasi tombak Utrecht, Belanda, Ole Romeny.

Pergantian Shin Tae-yong bukan kali ini saja tersaji. Usai kekalahan 1-2 dari Timnas China dalam matchday 4 Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2024 zona Asia pada medio Oktober lalu, teriakan STY out kembali menggelegar.

Indonesia sebenarnya bisa terhindar dari kekalahan jika Shin Tae-yong tak melakukan perombakan di starting XI. Melawan China, ia membangku cadangkan Thom Haye yang saat kontra Bahrain pada laga sebelumnya tampil gemilang di lini tengah.

Pilar lainnya yang juga diistirahatkan adalah Malik Risaldi, Sandy Walsh, dan Jordi Amat. Padahal, ketiganya juga tampil baik kala melawan Bahrain.

Sebagai gantinya, Shin Tae-yong memasukkan Witan Sulaeman, Nathan Tjoe-A-On, Asnawi Mangkualam, dan Shayne Pattynama sebagai starter.

Respons PSSI

Kegagalan dua laga away direspons PSSI dengan kritis.

"Setelah kekalahan, pak Ketum dapat semua informasi. Enggak lama Shin Tae-yong pulang ke Indonesia, kemudian dipanggil. Saya rasa pertemuannya cukup bagus. Mudah-mudahan ke depan akan lebih baik," kata Arya Sinulingga, salah satu Exco PSSI, ketika itu.

Beruntung nasib baik masih berpihak kepada Shin Tae-yong. Setelah kekalahan 0-4 dari Timnas Jepang, Jay Idzes and kolega mampu mengobati kekecewaan rakyat Indonesia lewat kemenangan 2-0 atas Timnas Arab Saudi.

Di ranah sepak bola, pemecatan bukanlah hal yang tabu. Di belahan dunia lain, katakanlah seperti di Eropa, sederet pelatih beken pernah mengalaminya.

Jose Mourinho, Roberto Mancini, dan Erik ten Hag merupakan tiga dari sekian banyak pelatih yang pernah merasakan pemutusan hubungan kerja alias PHK.

Lantas, bagaimana dengan nasib STY? Entahlah. Yang pasti, setiap pelatih punya risikonya masing-masing.

Read Entire Article
RIGHT SIDEBAR BOTTOM AD
8000hoki Free akun Slot Gacor
Ilmu Pengetahuan | | | |