Bola.com, Jakarta - Rahmad Darmawan sangat familier di kalangan penikmat sepak bola Indonesia. Dia adalah pelatih yang punya segudang pengalaman dan prestasi membanggakan
Pelatih asal Lampung ini pernah menangani tim-tim besar di Indonesia, seperti Persija Jakarta, Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, Arema hingga level Timnas Indonesia bersama U-23.
Prestasi Rahmad Darmawan di antaranya mengantarkan Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC menjadi kampiun Liga Indonesia. Ia juga tiga kali menjuarai Piala Indonesia bersama Sriwijaya FC.
Ada cerita unik dari Rahmad Darmawan yang sudah menangani total 12 klub berbeda di Indonesia. Dari klub-klub tersebut, tidak ada nama Persib Bandung dalam daftar riwayat pekerjaannya.
Menariknya, Rahmad Darmawan mengungkap ia sudah empat kali punya kesempat hampir menangani tim berjuluk Maung Bandung itu.
Berita Video, komentar Nova Arianto setelah Timnas Indonesia U-17 sukses kalahkan Korea Selatan di laga perdana Piala Asia U-17 2025
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terganjal Klausul Kontrak
Rahmad Darmawan mengungkap ia hampir menangani Persib pada 2011. Namun, ketika itu batal lantaran RD ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia U-23 untuk di SEA Games.
"Waktu itu saya sudah agreement dengan manajemen Persib, bahkan sudah terima DP. Ketika sudah oke, tanda tangan kontrak, tapi di dalam klausul kontrak itu memang tertulis apabila PSSI menginginkan tenaga yang bersangkutan menjadi salah satu bagian pengurus PSSI maka kontrak gugur demi hukum," ungkap pelatih berusia 58 tahun itu di kanal Youtube Bicara Bola by Akmal.
"Saya kemudian langsung menemui Pak Umuh Muchtar di Solo, dan mengembalikan uang muka sembari mohon maaf. Di 2013, kejadiannya juga sama. Saya batal ke Persib karena dipanggil ke Timnas Indonesia," tuturnya.
Keduluan Klub Malaysia
Momen kegagalan berikutnya bagi pelatih yang punya sapaan akrab RD yang kembali tak berjodoh dengan Persib, terjadi pada musim 2015. Setelah membesut Persija pada 2014, ia kemudian membesut klub Liga Malaysia, Terengganu FC.
Situasinya mirip, ia sudah menjalani komunikasi dengan klub Malaysia itu ketika Persib datang dan menginginkannya.
"Ada satu momen sebelum saya ke Malaysia, saya sudah ketemu dengan petinggi Persib. Memang momennya tidak tepat, walau sudah buat agreement. Saya bilang saya enggak bersedia karena ada beberapa pertimbangan yang waktu itu sangat saya tidak etis karena ada kolega dan sebagainya, akhirnya saya pikir-pikir nanti saja," lanjut Rahmad Darmawan.
"Akhirnya, saya berangkat ke Malaysia. Pulang dari Malaysia itu, terakhir saya hampir lagi dengan Persib, tapi kembali lagi bukan jodoh. Bahkan saya ingat cerita dari Aliyudin gabung ke Persib karena mau ngikut, tapi saya yang enggak jadi melatih di sana," kenang RD.
Pesan Penting untuk Pelatih Lokal
Saat ini RD berstatus tanpa klub, setelah meninggalkan Barito Putera pada 23 Januari 2025. RD mengamati fenomena banyaknya pelatih asing yang mendominasi BRI Liga 1
Ia menilai pelatih lokal seharusnya tidak perlu minder bersaing dengan sosok-sosok asing. Menurutnya, pelatih lokal memiliki potensi besar untuk unjuk gigi.
"Di Liga 1, kesempatan untuk pelatih asing lebih besar. Ada pelatih asing yang sudah beberapa kali degradasi, tapi masih dipercaya. Sementara, pelatih lokal kalau sudah sekali jatuh, susah dapat pekerjaan lagi," beber Rahmad Darmawan.
"Sekarang, saya senang melihat ada banyak pelatih muda potensial seperti Nova Arianto dan Bima Sakti. Bahkan, ada beberapa pelatih yang bekerja di luar negeri," ucapnya.
Sumber: Kanal Youtube Bicara Bola by Akmal