Bola.com, Jakarta Aroma final akan tercium dari laga Timnas Indonesia kontra Timnas Filipina pada penutup penyisihan Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Manahan Surakarta, Sabtu (21/12/2024).
Apapun hasil bentrokan Filipina dengan Vietnam di Stadion Rizal Memorial, Selasa (17/12/2024), pertandingan Indonesia kontra Filipina bakal menjadi partai hidup mati untuk memperebutkan tiket ke semifinal.
Saat ini pasukan Shin Tae-yong mengemas poin empat, sementara Filipina mengoleksi dua angka. Jika Filipina menundukkan Vietnam maka The Azkals punya lima butir. Bila mereka bermain seri akan mengantongi tiga poin.
Faktor mental akan jadi penentu hasil akhir pertarungan Timnas Indonesia melawan Filipina.
Meski Muhammad Ferarri dkk. tampil di depan pendukung fanatik di Solo tak jadi jaminan bisa dengan mudah menjinakkan Filipina yang diperkuat hampir seratus persen pemain naturalisasi mumpuni.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kontribusi Penyerang Minim
Ironisnya lagi, dari empat gol yang telah dicetak Indonesia semuanya bukan kontribusi para penyerang. Rafael Struick kehilangan tajinya. Sementara Hokky Caraka dan Arkhan Kaka bak pelengkap saja di lini depan. Lalu, bagaimana solusinya?
"Saya cenderung melihat Victor Dethan bisa jadi solusi kebuntuan lini depan Timnas Indonesia. Dia punya keberanian memegang bola dengan akselerasi cepat. Dethan tak harus mencetak gol, tapi dengan kelebihannya cukup untuk mengganggu konsentrasi pemain belakang Filipina," kata Alexander Saununu.
Hokky dan Kaka Duduk Manis Dulu
Jika Victor Dethan dipasang maka Shin Tae-yong harus berani mengorbankan Hokky Caraka dan Arkhan Kaka duduk di bangku cadangan.
"Hokky dan Kaka duduk manis dulu. Rafael Struick dan Marcelino Ferdinan jadi ujung tombak, Victor Dethan sebagai second striker. Saya amati di Timnas Indonesia tak ada pemain yang kuat pegang bola seperti Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri," ujarnya.
Harus Main Rapat
Mantan gelandang Timnas Indonesia era 1990-an ini mengamati Victor Dethan sempat one on one dengan kiper Vietnam pada laga sebelumnya.
"Saat itu Dethan tak ada dukungan, karena jarak pemain jauh. Lawan Filipina nanti Timnas Indonesia harus main rapat agar lebih banyak menguasai bola," ucapnya.