Bola.com, Kediri - Eduard Tjong berkisah pengalamannya kala dipercaya menjadi pelatih Timnas Indonesia U-19 pada 2016. Menangani pemain muda sangat sulit. Jadi menurutnya wajar jika Nova Arianto harus keras menempa pemain Timnas Indonesia U-17.
Seperti diketahui Nova Arianto telah sukses mengantar Timnas Indonesia U-17 lolos ke Piala Dunia U-17 Qatar 2025, setelah melewati laga sukses di fase grup Piala Asia U-17 di Arab Saudi.
Meski Edu Tjong tak melihat langsung proses seleksi dan penempaan pemain yang dilakukan Nova Arianto, tapi dia paham standar tinggi untuk membentuk Timnas Indonesia U-17.
"Dari pengalaman saya dulu menangani Timnas Indonesia U-19, memang sulit melatih pemain muda kita," ungkap Eduard Tjong yang pernah menangani Timnas Indonesia U-19 pada 2016.
"Saya kira tugas Nova Arianto lebih sulit lagi, karena pemain U-17 masih dalam transisi psikologis. Apalagi nantinya pemain muda ini bakal jadi cikal bakal kekuatan Timnas Indonesia Senior," katanya.
Edu Tjong dan Nova Arianto sama-sama punya DNA sepak bola yang diwariskan dari orang tua mereka. Harry Tjong, papa Edu Tjong, adalah karib dan kolega Sartono Anwar, ayah Nova Arianto, kala jadi asisten Wiel Coerver di Timnas Indonesia untuk SEA Games 1979 di Jakarta.
"Seperti saya, Nova Arianto pasti dapat ilmu dari ayahnya, Om Sartono Anwar. Orangtua kami didikan Wiel Coerver. Jadi saya yakin filosofi dan idealisme coach Sartono Anwar juga diturunkan kepada Nova Arianto. Terutama disiplin dan latihan keras," ucapnya.
Berita Video, komentar Nova Arianto setelah Timnas Indonesia U-17 sukses kalahkan Korea Selatan di laga perdana Piala Asia U-17 2025
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Beda Eduard Tjong dan Nova Arianto Soal Ilmu dari Wiel Coerver
Ada perbedaan antara Edu Tjong dan Nova Arianto dalam proses mendapatkan ilmu dari Wiel Coerver. Edu Tjong selain dikucuri ilmu oleh ayahnya, pada masa mudanya dia pernah dapat sentuhan langsung dari Wiel Coerver.
Itu terjadi pada tahun 1980-an, di saat Edu Tjong diajak Harry Tjong sebagai pelatih kiper Warna Agung yang juga dibesut Wiel Coerver. Bahkan Wiel Coerver yang mengajak Edu Tjong bermain di Arseto pada Kompetisi Galatama.
Soal standar tinggi bagi pemain yang ingin jadi penggawa Timnas Indonesia, Edu Tjong menjelaskan soal fisik dan teknik.
"Soal fisik dan teknik harus selesai jika masuk Timnas Indonesia, karena di sana sudah bicara taktik. Jika masih harus mengasah fisik dan teknik, waktunya akan tak ada lagi," ujarnya.
Nova Arianto Punya Barometer untuk Fisik Pemain
Edu pun tak heran jika Nova Arianto juga punya barometer sendiri untuk kekuatan fisik anak asuhnya.
"Nova Arianto sangat paham mau tampil dimana tim asuhannya. Makanya dia melatih keras pemain Timnas Indonesia U-17 sesuai standar yang diinginkan. Nova Arianto telah sukses membentuk fisik, teknik, dan pemahaman taktik kepada pemain muda kita," jelasnya.
Edu Tjong pun menilai performa I Putu Panji dkk. selalu ada peningkatan mulai tampil di Piala AFF U-17 hingga Piala Asia U-17.
"Nova Arianto sudah berusaha keras menjadikan pemain muda itu sesuai even yang diikuti. Saya kira Piala Asia U-17 belum titik puncaknya. Nova Arianto pasti menyiapkan program lebih simultan lagi untuk tampil di Piala Dunia U-17 mendatang," tuturnya.