Bola.com, Jakarta Kompetisi sepak bola Indonesia kerap meninggalkan kesan berarti bagi para pemain luar. Termasuk yang datang dari seorang Patrick Ghigani yang pernah mewarnai sepak bola Indonesia pada tahun 2011.
Bernama lengkap Patrick Sofian Ghigani, lahir di Munchen, Jerman pada 16 Maret 1978. Namun banyak menghabiskan waktu di Jerman, pria berusia 46 tahun itu merupakan warga negara Tunisia.
Sedikit flashback lebih dari 10 tahun yang lalu, Patrick Ghigani pernah menginjakkan kaki untuk berkarier di persepakbolaan Indonesia. Ya, ia pernah mengenakan seragam Cendrawasih Papua di tahun 2011 dan semusim kemudian hijrah ke Persiraja Banda Aceh.
Belasan tahun lalu bermain di Indonesia, bagiamana dengan kabar terkini Patrick Ghigani dan seperti apa cerita darinya soal sepak bola Indonesia?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kenangan Sulit Terlupakan
Dalam obrolannya di kanal Youtube Akurasi TV, Patrick Ghigani saat ini tinggal bersama keluarganya di Munchen, Jerman. Sepak bola masih digelutinya sampai sekarang dengan bekerja sebagai pelatih individual untuk talenta terbaik di kampus Bayern Munchen.
Selain pernah menjadi pemain di Cendrawasih Papua dan Persiraja, Ghigani juga punya pengalaman melatih klub Persijap Jepara pada tahun 2018. Lantas kenangan seperti apa yang akan selalu dikenangnya saat datang dan bermain di Indonesia?
"Sangat luar biasa, saya seperti menjelajahi Indonesia yang begitu luasnya dengan bermain di dua klub itu. Pengalaman saya selama bermain di Indonesia meski hanya beberapa musim, tapi itu sangat luar biasa berkesan," terangnya.
Keputusan Sulit
Patrick Ghigani menceritakan momen keputusannya yang tidak mudah untuk menyanggupi tawaran bermain di Indonesia. Sebab kala itu, ia bermain untuk klub Yunani, Panargiakos.
Namun saat itu, Yunani sedang diterpa krisis ekonomi. Ia pun tanpa berpikir panjang untuk memenuhi tawaran ke Indonesia yang ketika itu kompetisi terbelah dengan adanya Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL).
"Kemudian agen mengatakan kepada saya tawaran untuk bermain di Indonesia. Lalu saya cek di google, karena jujur kami tidak tahu banyak tentang sepak bola Indonesia. Lalu saya terbang ke Indonesia lewat Singapura, istri saya lagi hamil anak pertama di rumah," lanjut dia.
"Saya harus segera datang ke Indonesia dalam dua hari jika masih ingin bermain. Situasi yang cukup rumit harus saya putuskan waktu itu. Bagasi saya tidak sampai dari Singapura, setelah saya tiba di Jakarta, benar-benar seperti di film Hollywood."
Perjalanan Panjang
Hal lain yang membuat Ghigani terheran-heran adalah ketika harus melanjutkan perjalanan dari Jakarta ke Papua saat itu. Luasnya negara Indonesia membuatnya geleng-geleng kepala. Setelah sampai di Jakarta, dikiranya tinggal sedikit lagi sampai ke Papua untuk segera bergabung dengan klub barunya.
"Saya menunggu satu hari untuk bagasi itu benar-benar sampai di Jakarta, lalu saya melanjutkan perjalanan ke Jayapura. Saya bertanya kepada pegawai maskapai soal jadwal penerbangan ke Jayapura, dan dijawab jam 8. Oke lah jawab saya," kenangnya.
"Namun terkejutnya saya karena perjalanan masih 12 jam lagi untuk ke Jayapura, melalui Denpasar, lalu ke Makassar, berlanjut ke tempat lain, sulit dipercaya. Pada akhirnya saya sangat diberkati, jujur saja Indonesia negara yang sangat indah, sambutan hangat dari para penggemar dan masyarakat di sini. Keindahan ini membuat saya lupa dengan masa-masa sulit perjalanan dari Eropa ke Indonesia. Terbayarkan ketika saya bermain di atas lapangan.
"Banyak momen indah saat bermain di Indonesia, bersama Persiraja tentunya adalah sesuatu yang spesial. Kota Banda Aceh yang penuh sejarah, masyarakatnya, rekan setim, hingga banyak cerita di tahun 2004. Selain itu pertandingan yang sangat ditunggu-tunggu waktu itu adalah laga kontra PSM Makassar yang menentukan, saya mencetak gol dan itu sangat berarti," jelas Ghigani.
Sumber: Kanal Youtube Akurasi TV