Bola.com, Jakarta Arema FC mengakhiri kerja sama dengan pelatih Joel Cornelli. Padahal, Arema sedang fokus menghadapi pekan 16 BRI Liga 1 menghadapi PSBS Biak, Sabtu (21/12/2024).
“Klub telah memutuskan tidak lagi menggunakan jasa Joel Cornelli sebagai pelatih kepala. Kami ucapkan terimakasih atas prestasi dan dedikasinya selama ini,” kata Manajer Arema, Wiebie Dwi Andriyas.
Keputusan mengakhiri kontrak sang pelatih muncul setelah rapat evaluasi manajemen beberapa hari terakhir. Itu tak lepas dari hasil negatif dalam tiga pertandingan, yakni melawan Persebaya Surabaya, Persis Solo dan Persik Kediri.
Hanya 1 poin yang didapat dari tiga laga tersebut. Padahal manajemen dan pelatih sepakat putaran pertama mematok target bersaing di papan atas.
Kini, putaran pertama menyisakan dua pertandingan lagi. Target itu sulit dicapai, mengingat Arema FC saat ini ada di urutan 9 dengan 22 poin.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pernyataan Manajemen
“Manajemen dan pengurus sudah melakukan pertemuan sebelumnya. Sepakat harus mendapatkan 10-12 poin dalam sisa 5 pertandingan akhir putaran pertama. Tapi itu sudah tidak mungkin tercapai,” jelas Wiebie.
Dengan keputusan ini, tentu Arema harus merugi. Mereka harus membayar kompensasi akan sisa gaji sang pelatih. Namun, General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi sudah memahami hal itu.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Coach Cornelli. Semoga sukses di karier selanjutnya. Terkait kewajiban klub tentang pembayaran gaji dan urusan finansial lainnya telah kami proses pelunasannya." jelas pria yang akrab disapa Inal tersebut.
Ekspektasi Tinggi
Dalam laga terdekat, Arema akan ditangani para asisten pelatih. Nama Kuncoro yang biasanya jadi pelatih sementara. Karena dia sudah beberapa kali memegang tim ketika ada pergantian pelatih ditengah jalan.
Sebenarnya, capaian Joel tidak terlalu buruk. Saat pra musim, dia mempersembahkan juara Piala Presiden. Saat ini, Arema ada di papan tengah. Sudah meningkat dibandingkan musim lalu. Karena dua musim terakhir, Singo Edan berkutat di papan bawah.
Goyah?
Tapi, ekspektasi manajemen Arema saat ini lebih tinggi karena materi pemain sudah terbentuk chemistry-nya, sehingga mereka meminta agar Arema musim ini bisa bersaing di papan atas.
Dari informasi yang diterima Bola.com, situasi tim mulai goyah. Dan sang pelatih tak bisa memberikan kenyamanan di ruang ganti, terutama dalam menyusun komposisi pemain utama.
Dia terlalu banyak melakukan rotasi, sehingga hasil yang didapatkan tidak maksimal dalam tiga laga beruntun.