Winger Persebaya Jadi Sasaran Bullying, Paul Munster Pasang Badan: Jangan Salahkan Ofan!

18 hours ago 3

Bola.com, Surabaya - Winger Persebaya Surabaya, Oktafianus Fernando, jadi sasaran bullying di stadion maupun media sosial. Penyebabnya, pemain berusia 31 tahun itu gagal memanfaatkan peluang emas jadi gol.

Dia dianggap sebagai biang keladi kegagalan Bajul Ijo meraih kemenangan saat menjamu PSIS Semarang. Laga pekan ke-27 BRI Liga 1 2024/2025 itu berakhir dengan skor 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (12/3/2025) malam.

Pelatih Persebaya, Paul Munster, memilih pasang badan melihat anak asuhnya jadi sasaran amarah suporter. Dia menyebut bahwa pemain yang akrab disapa Ofan itu harus mendapat dukungan moril.

“Ini sepak bola. Kami harus mendukung Ofan. Jangan salahkan dia. Kami semua kecewa karena tujuan kami adalah tiga poin, naik ke runner-up Liga 1. Sekali lagi, kami tidak berhasil menghalau bola,” ungkap Munster.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Gol Penyama Kedudukan PSIS Bermula dari Serangan Balik Cepat

Di laga ini, Tim Bajul Ijo sudah unggul 1-0 berkat gol Francisco Rivera (44') dalam laga pekan ke-27 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Namun, keunggulan itu tidak bertahan sampai peluit panjang.

Persebaya kemudian berpeluang menambah gol. Situasinya, Oktafianus Fernando sudah berhadapan dengan kiper dan tak ada tekanan dari pemain PSIS lain saat injury time. Selain itu, ada dua rekannya yang ikut membantu menyerang.

Pemain yang akrab disapa Ofan itu memutuskan menembak dan bola tembakannya menyamping dari gawang PSIS. Dalam kondisi itu, Mahesa Jenar melakukan serangan balik cepat.

Mereka kemudian mendapatkan tendangan sudut dan melakukannya dengan cepat. Setelah umpan silang, Septian David Maulana sukses mencetak gol dan membuat skor jadi 1-1 hanya sekitar 30 detik setelah peluang emas Ofan terbuang.

Bukan Salah Ofan

Di media sosial, banyak yang mempertanyakan keputusan Munster memainkan Ofan. Pemain bernomor punggung 27 itu mengawali laga dari bangku cadangan dengan menggantikan Toni Firmansyah di menit ke-72.

“Ofan pantas mendapatkan kesempatan bermain. Dia bermain bagus dalam latihan dan pertandingan. Kami melakukan pergantian pemain untuk membantu tim meningkatkan level. Kami bermain sangat bagus,” ujar Munster.

Sepanjang laga, Persebaya sebenarnya tampil cukup dominan menyerang. Sejumlah peluang muncul. Tapi, PSIS lebih agresif di babak kedua, hanya saja kebanyakan tembakan mereka tidak mengarah ke gawang.

Setelah pertandingan, Bonek memilih untuk tidak ikut menyanyikan Song for Pride. Mereka memilih diam sebagai tanda protes sekaligus kekecewaan gagal menang. Ofan juga menjadi sasaran amarah Bonek di media sosial.

Raut kekecewaan dan kesedihan tidak dapat disembunyikan oleh Ofan. Dia memilih untuk tetap menunduk dan tidak menatap langsung ke arah para wartawan selama memberikan pernyataan atau menjawab pertanyaan di konferensi pers.

“Kami memiliki banyak peluang untuk mencetak gol, bukan hanya Ofan. Kita tidak bisa menyalahkan Ofan. Kami memiliki banyak peluang untuk mencetak gol,” kata Paul Munster.

“Seperti yang saya katakan, pada bola mati di akhir, kami harus menghalau bola ini. Bagi saya, ini tidak dapat diterima bagaimana kami kebobolan gol ini di akhir pertandingan. Kami harus lebih fokus dan mengamankan bola,” imbuh pelatih berusia 43 tahun itu.

Pemain berusia 31 tahun itu tampak menghadapi situasi yang tidak mudah. Tapi, skuad Persebaya kompak memberi dukungan moril kepada Ofan.

Beberapa rekan-rekannya memilih untuk menuntunnya berjalan saat meninggalkan Stadion GBT menuju bus yang akan membawa mereka pergi. Ofan masih memilih menunduk dan tidak menatap awak media yang berada di mixed zone.

Gagal Salip Dewa United

Sebelumnya, Persebaya sudah meraih dua kemenangan beruntun atas Persib Bandung melawan PSM Makassar. Mereka ingin menyapu bersih tiga laga Ramadan dengan kemenangan, tapi gagal menundukkan PSIS.

Hasil seri 1-1 ini membuat Persebaya gagal pula menyalip Dewa United di klasemen sementara. Bajul Ijo masih ada di posisi ketiga dengan 48 poin dalam 27 pertandingan.

Di atas mereka ada Persib yang nyaman menduduki puncak dengan 57 poin. Sedangkan Dewa United masih berada di posisi runner-up dengan 49 angka. 

Persaingan di BRI Liga 1 2024/2025

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |