Tampil di Liga 1, PSIM Yogyakarta Siapkan Beberapa Stadion untuk Homebase Musim Depan

5 hours ago 2

Bola.com, Jakarta - PSIM Yogyakarta kemungkinan tidak bisa menggunakan Mandala Krida sebagai homebase di BRI Liga 1 2025/2026. Lantas, stadion mana yang bakal menjadi kandang mereka musim depan?

Perihal itu, Direktur Utama PSIM, Liana Tasno, memberikan komentar.

Wanita berusia 40 tahun itu mengatakan, pihaknya sudah menjajaki beberapa opsi stadion untuk menjadi markas sementara tim berjuluk Laskar Mataram.

"Stadion Sultan Agung Bantul atau Moch Soebroto Magelang karena kan basis suporternya Bantul sama Magelang juga masih Brajamusti, masih berdekatan," ujar Liana Tasno di kanal YouTube Liputan6 baru-baru ini.

Laskar Mataram terancam menjadi tim musafir lantaran markas mereka, Stadion Mandala Krida, tidak memenuhi standar menggelar pertandingan Liga 1. Stadion tersebut belum memiliki fasilitas penerangan yang memadai.

Bagaimana perjalanan Reycredo Beremanda Bukit dari akademi Persib Bandung hingga akhirnya berkarier di Singapura? Dari tantangan di luar negeri hingga kisah perjuangannya, semuanya diungkap di sini! Simak cerita lengkapnya hanya di podcast Bola Br...

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Rencana Renovasi

Liana Tasno mengungkapkan, manajemen PSIM sempat mendapat tawaran dari pemerintah setempat untuk mengelola Stadion Mandala Krida. Namun, pihaknya masih pikir-pikir.

"Stadion Mandala Krida enggak ada lampu, ini satu hal yang saya belum bisa take care karena kemarin pemerintah setempat itu menawarkan untuk dikelola oleh kami," kata Liana.

"Untuk value-nya, saya belum manggil vendor karena struktur stadionnya juga rusak. Seharusnya saya manggil konsultan bangunan, dilihat kalau misalnya struktur retak yang lantai dua, enggak bisa diisi, jadi berapa cost-nya. Rp20 miliar kali itu minimal kali ya."

"Mandala anjlok lantainya, ini makanya kami enggak bisa isi. Lalu, lampu kan mahal banget dan itu juga harus ada berapa lux dari standar liga. Saya akan coba proposal itu, akan saya ajukan kepada konsorsium, tapi belum ke-handle," lanjutnya.

Memengaruhi Pemasukan?

Andai nantinya benar-benar harus ngungsi ke stadion lain, Liana Tasno meyakini secara pemasukan tidak akan terlalu memengaruhi. Ini karena pada musim-musim sebelumnya, laga yang dihelat di Mandala Krida tidak bisa full penonton lantaran adanya pembatasan kuota.

"Justru di Mandala itu berat karena cuma 10 ribu penonton dan dengan harapan di Bantul atau di Magelang masih banyak suporter yang setidaknya bisa 15 ribu," beber Liana Tasno.

"Misalnya di Bantul, sebenarnya saya pernah punya pengalaman event di situ. Waktu pertama kali saya sama PSIM, kami mengundang timnas untuk uji coba dengan PSIM."

"Waktu itu 18 ribu sampai 20 ribu penonton bisa sebenarnya, cuma kan karena Tragedi Kanjuruhan, jadi kapasitas diturunkan drastis dan itu buat klub berat karena biaya panpel, perizinan apa segala macam kan berat," ungkapnya.

Berakhir Manis

PSIM menyabet gelar jawara Pegadaian Liga 2 2024/2025 sekaligus promosi ke Liga 1 musim depan. Pada partai final, Laskar Mataram menekuk Bhayangkara FC 2-1 di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah (26-2-2025).

Dua gol pasukan besutan Erwan Hendarwanto itu dicetak Rafinha pada menit ke-9 dan Roken Tampubolon (90+6'). Sementara itu, Bhayangkara FC hanya mampu membalas lewat Felipe Ryan (71').

Trofi juara itu menjadi penutup sempurna bagi PSIM di Liga 2 musim ini. Capaian membanggakan promosi ke BRI Liga 1 mengakhiri penantian Laskar Mataram selama 18 tahun.

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |