Bola.com, Kediri - Anomali minor sedang dialami Borneo FC. Pada putaran pertama BRI Liga 2024/2025, klub asal Samarinda, Kaltim, ini sudah dipastikan terlempar dari tataran lima besar klasemen sementara. Ada apa dengan Pesut Etam?
Padahal sebelum kasta tertinggi kompetisi Tanah Air musim ini diputar, tim polesan Pieter Huistra ini menunjukkan performa sangat menjanjikan. Status finalis Piala Presiden 2024 jadi bukti Borneo FC masih pantas disebut tim yang garang.
Apalagi pada dua laga awal musim di luar kandang, Stefano Lilipaly dkk. membuktikan keperkasaannya dengan menghajar Semen Padang 3-1 dan Arema FC 2-0. Kemenangan atas Singo Edan tersebut revans sukses Borneo FC yang kalah di final Piala Presiden 2024.
Bali United pun dibikin tak berkutik oleh Borneo FC, dengan kebobolan dua gol saat menginjak rumput Stadion Batakan Balikpapan. Dua setengah musim di tangan Pieter Huistra permainan Borneo FC sangat dinamis dan atraktif.
Berita video Bonek dan The Jakmania Serukan Suara Perdamaian di BRI Liga 1
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ada Problem yang Melilit
Komposisi pemain musim ini juga tak terlalu banyak perubahan. Bahkan malah bisa dibilang semua lini Borneo FC punya kedalaman tim mumpuni. Agak sulit memang mengurai problem yang sedang melilit tubuh Pesut Etam.
Tapi kartu merah langsung yang dua kali dikantongi kiper sekaliber Nadeo Argawinata dan sekali untuk Kie Hirose jadi tanda besar.
Apalagi Borneo FC dapat nilai merah menyala saat dihajar Persik 0-4 di pengujung putaran pertama. Ironisnya kekalahan telak itu terjadi di kandang sendiri.
Statistik Menandakan Kemerosotan
Dari perbandingan data statistik, rekor paruh musim ini memperlihatkan fakta tanda kemerosotan prestasi Borneo FC. Dari 17 pertandingan mereka tujuh kali menang, lima imbang, dan lima tumbang dengan total 27 poin.
Bandingkan dengan pencapaian paruh pertama musim lalu. Kala itu Borneo FC memimpin di puncak klasemen sementara berkat sepuluh kemenangan, lima seri, dan hanya dua kali kalah.
Sebanyak 35 angka masuk kantong Borneo FC. So, ada penurunan atau selisih delapan angka dalam perbandingan dua musim tersebut.