Bola.com, Denpasar - Selain skuad Bali United, ada PSBS Biak yang ikut merayakan Nyepi Cak 1947 di Bali. Suasana hening terasa pada Sabtu (29/3/2025) saat Bali berani berhenti dari hiruk pikuk duniawi selama satu hari penuh hingga Minggu pagi (30/3/2025).
Di berbagai kawasan pada Jumat malam (28/3/2025) atau istilahnya disebut Malam Pengerupukan, masyarakat tumpah ruah ke jalan. Mereka menyaksikan pawai ogoh-ogoh dengan berbagai jenis ukuran sebagai wujud kekuatan alam semesta.
Sama seperti masyarakat lainnya, pemain-pemain PSBS Biak juga menyaksikan parade ogoh-ogoh di kawasan Kuta, di dekat hotel mereka menginap. Terlihat beberapa pemain seperti penjaga gawang John Pigai hingga Beto Goncalves yang menyaksikan pawai tersebut.
Bahkan terlihat juga pemain Dewa United, Alexis Messidoro, yang juga kebetulan berlibur di Bali.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Nyepi Kedua di Bali bagi Beto Goncalves
Sementara bagi Beto Goncalves, ini adalah Nyepi keduanya di Pulau Dewata. Kali pertama ia rasakan saat masih berseragam Madura United.
Namun, saat itu tidak ada pawai ogoh-ogoh karena masih dalam status pandemi COVID-19 dan BRI Liga 1 2021/2022 masih memakai skema bubble.
“Senang keduanya kalinya saya Nyepi di Bali. Sekarang saya bisa melihat pawai ogoh-ogoh,” terang Beto.
“Sebagai manusia kita harus tahu, setiap agama dan budaya di dunia ini harus kita hormati bersama,” ujarnya.
Parade Ogoh-Ogoh Mirip Parade di Rio
Ogoh-ogoh ini juga mengingatkannya dengan karnaval di Rio De Janeiro, Brasil. Bonecos de Olinda adalah istilah dari boneka raksasa yang menjadi bagian dari karnaval Rio yang kebetulan menjadi salah satu karnaval terbesar dan paling ditunggu di dunia.
“Mirip sekali dengan di Brasil. Saya tadi kirimkan foto dan video disini ke teman-teman saya disana. Mereka kaget karena di Bali juga ada pawai seperti di Brasil,” beber mantan pemain Persis Solo dan Persipura Jayapura tersebut.
Menurutnya, setiap budaya perlu diapresiasi. Sama seperti karnaval Rio yang harus diapresiasi oleh banyak orang di dunia, sekarang ia harus menghormati dan mengapresiasi setiap budaya yang ada.
“Saya lihat sekarang mereka serius dengan budaya ini. Mereka buat boneka dengan berbagai ritual yang ada. Bagus, saya menghormati tradisi ini,” tutup Beto.