Flashback Ketika Duta PSSI Dikirim ke Belanda Tahun 1991: Sukses Meniru Teknik Gerald Vanenburg

5 hours ago 1

Bola.com, Jakarta - Mari kita lanjutkan kisah dan pengalaman empat pelatih muda Indonesia, Gusnul Yakin, Simson Rumahpasal, Soebodro, dan Ali Rahman dalam tur ke Belanda sebagai duta pertukaran pemuda dan budaya di cabang sepakbola di tahun 1991.

Seperti dikisahkan pada artikel sebelumnya, Gusnul Yakin dkk. telah mengunjungi fasilitas manajemen dan latihan klub legendaris Eredivisie Belanda, PSV Eindhoven.

Bahkan kuartet arsitek Indonesia yang sedang haus ilmu itu harus menjalani ujian dari instruktur KNVB yang memandu mereka selama di Belanda.

Salah satu ujian yang disodorkan adalah meniru teknik olah bola pemain idola agar mereka bisa foto bersama dengan pemain PSV Eindhoven. Gusnul Yakin sukses menjiplak teknik gocekan Gerard Vanenburg.

Hadiahnya Gusnul Yakin, Simson Rumahpasal, dan Ali Rahman dapat foto dengan penyerang sayap legenda Timnas De Oranje yang kini, tak dinyana, menjadi asisten pelatih Patrick Kluivert di Timnas Indonesia Senior dan U-23.

Yang menarik, menurut penuturan Gusnul Yakin, aturan menirukan skill bola itu tak diberlakukan lagi oleh instruktur KNVB, saat mereka mengunjungi kantor dan kamp latihan Ajax Amsterdam.

"Kami enggak tahu alasan pencabutan aturan itu. Mungkin instruktur KNVB itu sudah yakin kami memang tahu teknik main bola. Apalagi saya telah berhasil meniru gaya Gerald Vanenburg saat di kamp latihan PSV. Termasuk teknik saya yang diajarkan Wiel Coerver," katanya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Serap Pengalaman

Instruktur KNVB pun memberi kebebasan kepada Gusnul Yakin cs memilih idolanya di tim Ajax Amsterdam.

"Saya dan Simson Rumahpasal sepakat ingin foto dengan Danny Blind. Kami baru bisa foto bareng, setelah Blind usai latihan. Makanya suasana foto dengan Gerald Vanenburg yang pakai jersey latihan PSV beda dari Danny Blind yang berpakaian lengkap," tuturnya.

Gusnul Yakin dan Simson Rumahpasal memang terpikat dengan kualitas Danny Blind sebagai bek kanan tangguh di Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda. Tapi Gusnul Yakin lupa saat itu Soebodro dan Ali Rahman berfoto dengan siapa pemain Ajax Amsterdam yang mereka pilih.

"Sebelumnya kami hanya bisa nonton permainan Gerald Vanenburg dan Danny Blind dari televisi. Tak bisa bohong, perasaan kami saat itu campur aduk bisa berdekatan dan foto bersama Danny Blind. Ini pasti juga dirasakan orang lain yang bisa bertemu dan foto dengan idolanya," ungkapnya.

Bangga

Pengamat sepakbola senior asal Malang ini benar-benar bangga bisa menimba ilmu secara langsung ke Belanda. Apalagi apapun kebutuhan keempat utusan Indonesia dipenuhi KNVB.

"Kami menginap di hotel yang disediakan KNVB. Jaraknya juga dekat dengan sekretaris Federasi. Sehingga kapan saja kami bisa datang dan mereka dengan terbuka memberi informasi yang kami inginkan. Soebodro yang beruntung, karena dia memang tertarik dengan manajemen sepakbola," ujarnya.

Perbedaan hasrat inilah yang akhirnya menentukan karir Gusnul Yakin dan kolega. Sepulang ke Indonesia, almarhum Soebodro lebih banyak berkutat di manajemen kala di Persebaya. Sedangkan Gusnul Yakin dan Simson Rumahpasal menjadi pelatih di beberapa klub Tanah Air.

"Perhatian dan pelayanan KNVB luar biasa. Kami dapat berbagai aparel. Mulai sepatu bola, sepatu kets, kaos latihan, setelan training pack, hingga jaket tipis dan tebal yang saat itu di Belanda jelang musim dingin. Kalau kami serakah, berapa pun aparel yang kami minta dipenuhi bagian perlengkapan KNVB. Tinggal ambil digudang," ucap Gusnul Yakin sambil tertawa.

Jaket Kenangan

Mantan pelatih Arema di era Galatama ini mengaku masih menyimpan jaket kenangan dari muhibah ke Belanda, 37 tahun silam.

"Kami bawa pulang semua aparel dari KNVB. Kami juga sempat diberi jersey PSV dan Ajax. Dari semua aparel itu, saya hanya masih menyimpan jaket tebal KNVB. Jaket itu sering dipakai anak saya. Cocok untuk udara Malang yang dingin," pungkasnya

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |