Bola.com, Jakarta - Ezra Walian menjadi salah satu pemain yang tidak dipanggil Shin Tae-yong ke dalam skuad Timnas Indonesia yang tengah bertarung di Piala AFF 2024.
Jika kemampuan dan jam terbang yang jadi tolok ukur, Ezra Walian sejatinya masih layak mendapat kesempatan.
Selain pernah memperkuat Timnas Indonesia sejak resmi mengantongi KTP Indonesia pada Maret 2017 lewat program naturalisasi, gelandang berusia 27 tahun juga punya andil yang tak kecil saat Persib Bandung tampil sebagai yang terbaik di BRI Liga 1 2023/2025.
Diboyong dari PSM Makassar pada 2021, pemain kelahiran 22 Oktober 1997 hadir dalam 78 laga dengan torehan empat gol sebelum akhirnya hijrah ke Persik Kediri jelang bergulirnya musim 2024/2025.
Di Timnas Indonesia, Ezra Walian setidaknya sudah berjibaku dalam sembilan laga, terhitung sejak 2017 hingga 2021. Bersama Skuad Garuda, ia mengemas tiga gol.
Di Piala AFF 2024, PSSI memutuskan menurunkan sebagian besar pemain muda yang rata-rata masih berusia 20,9 tahun.
Untuk menopang pemain-pemain muda itu, sedikitnya lima pemain timnas senior, yang juga masih berusia muda, juga dilibatkan. Mereka adalah Asnawi Mangkualam, Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, Muhammad Ferarri, serta Hokky Caraka.
Keputusan PSSI dan Shin Tae-yong yang tak menyertakan pemain senior kaya pengalaman seperti Ezra Walian sangat disayangkan sejumlah pihak, mengingat perjuangan Muhammad Ferarri dan kawan-kawan pastinya akan lebih berat dan terjal.
Berita video Ezra Walian resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan sekaligus naturalisasi termuda di Timnas Indonesia. Ezra resmi setelah status kewarganegaraannya dikukuhkan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi DKI...
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Awal Karier di Belanda
Ezra Walian punya latar belakang yang cukup cemerlang. Sebelum memutuskan ke Indonesia, ia pernah memperkut Jong Ajax dan Almere City.
Bakat mudanya yang memesona membawanya ke Timnas Belanda U-16 dan U-17, tapi gagal naik ke level yang lebih tinggi.
Ezra Walian mengaku bangga pernah menjadi bagian dari skud muda Jong Ajax. Hal itu ia beberkan saat menjadi tamu di kanal YouTube Bola Itu Live Astro Arena yang bermarkas di Kuala Lumpur, Malaysia, belum lama ini.
"Keluarga sangat mendukung saya ke Ajax. Keluarga saya adalah pendukung setia Ajax," kata Ezra Walian yang awal kariernya anak-anaknya ditempa di AZ Alkmaar.
"Saya tak akan pernah lupa, karena ketika itu saya bermain untuk AZ Alkmaar. Ajax kemudian datang dan menawarkan tempat untuk bermain di sana," imbuh Ezra Walian.
Dapat Hadiah dari Utusan Ajax
Menurut Ezra Walian, untuk meyakinkan dirinya, utusan Ajax bahkan sampai datang ke rumah sembari membawa hadiah.
"Mereka amat bijak dan tahu saya adalah pendukung Ajax. Jadi mereka datang ke rumah bersama hadiah yang dibungkus plastik dan mereka menyuruh saya untuk melihat isinya," ujar Ezra Walian sembari tertawa renyah.
Apa isinya? Ternyata jersey Ajax. Waw! "Saya keluarkan jersey tersebut, lengkap dengan nama saya dan nomor sembilan," kata Ezra Walian.
"Setelah itu saya berbincang dengan ibu dan bapak, memberitahu mereka kalau itu adalah mimpi saya. Ketika itu umurku 15 tahun," kenangnya.
Perjalanan setelah Meninggalkan Ajax
Dari akademi Ajax, di mana ia ditempa selama empat tahun, dari 2012 sampai 2016, Ezra Walian naik pangkat ke Jong Ajax.
Meski hanya setahun (2016-2017), setidaknya Ezra Walian mendapat kesempatan mahal beraksi dalam 22 laga dan berhasil menyarangkan tiga gol.
Almere City lalu merekrutnya dan bertahan di sana hingga 2019 dan sempat dipinjamkan kepada RKC Waalwijk. Dari Almere City, Ezra Walian selanjutnya memutuskan meneruskan karier ke Liga Indonesia setelah menerima pinangan Juka Eja PSM Makassar.
Hingga kini, nama Ezra Walian masih eksis di sepak bola nasional Indonesia. Ia menjadi bagian penting dari skuad Persik Kediri besutan Marcelo Rospide.