Bola.com, Jakarta Timnas Indonesia mengalami perkembangan signifikan dalam beberapa tahun belakangan. Sederet prestasi membanggakan diukir tim berjulukan Garuda tersebut.
Satu di antaranya berhasil melangkah ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Ranking FIFA Timnas Indonesia juga meroket ke posisi 127 dunia. Bisa dibilang, Garuda saat ini sedang dalam puncak performa mereka.
Atas pencapaian tersebut, Ketua PSSI, Erick Thohir, merasa bangga dengan perkembangan sepak bola nasional. Dia menyebut Timnas Indonesia adalah raksasa yang tertidur.
Hal itu disampaikan Erick Thohir ketika menjadi bintang tamu bersama Sekjen Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB), Gijs de Jong dalam kanal YouTube The Haye Way, yang dimiliki gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sepak Bola Adalah Gairah
"Ya, mimpi kita tentu Piala Dunia. Bahkan Olimpiade 2024 sayang sekali, hanya tinggal satu laga tersisa bisa lolos, tapi kami akan melakukannya lagi karena Olimpiade akan diadakan lagi pada 2028. Itu sebabnya kami membangun tim sejak sekarang dengan U-17 kami," ujar Erick Thohir.
"Ini pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, tim U-17, U-20, U-23 dan senior kita lolos ke Piala Asia yang semuanya bisa lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade."
"Jadi maksud saya Indonesia adalah raksasa yang tertidur. Saya terus mengatakan itu, sepak bola adalah gairah di sana, olahraga nomor satu. Semangat masyarakatnya, perekonomian kita tumbuh seperti ini," sambungnya.
Target Tembus 50 Besar
Melihat performa Timnas Indonesia saat ini, Erick Thohir yakin Garuda bisa terbang lebih tinggi. Apalagi, sekarang Tim Merah-Putih diperkuat oleh pemain keturunan berkualitas dan berpengalaman.
Menteri BUMN itu menargetkan agar Indonesia bisa masuk 50 besar pada 2045. Sepanjang sejarah ranking FIFA, Timnas Indonesia pernah mencapai posisi ke-85 pada 21 Oktober 1998.
"Pada tahun 2045 saya ingin menjadi 50 besar.Kalau dihitung-hitung dengan semua angka data yang kita punya, menurut saya kita bisa masuk 50 besar. Tapi sekali lagi, kita lemah dengan manajemen. Kita lemah dalam hal kontinuitas," katanya.
"Saya katakan kepada banyak pendukung kami, dari pemerintah, FIFA, suporter, ini seperti maraton. Ini bukan hanya lari cepat 100 meter. Anda harus melakukan maraton dengan sepak bola. Meski punya generasi emas, bukan berarti tim bisa finis nomor satu."
"Ini adalah sesuatu yang terus kami bangun dengan bakat yang kami miliki. Jepang adalah contoh yang baik, ketika mereka benar-benar membangun dari akar rumput lanjutkan program timnas yang bagus. Kini Jepang ada di 15 besar dunia," lanjut Erick Thohir.
Memajukan Sepak Bola Indonesia
Dalam kesempatan ini, Gijs de Jong juga melontarkan pujian kepada Erick Thohir. Menurutnya, pria berusia 54 tahun itu merupakan sosok yang memiliki komitmen tinggi dalam memajukan sepak bola Indonesia.
"Menurut saya secara umum Erick Thohir adalah presiden yang tidak biasa dan itu bagus. Karena jika tidak, Anda tidak akan mendapatkan daya tarik di Indonesia. Juga tidak normal jika presiden bekerja dengan sektor umum juga," ucap Gijs de Jong.
"Secara kebetulan, kami bekerja sama dan itulah yang sering Anda lihat. Seringkali ini bukan tentang struktur, ini tentang orang-orang. Dan itulah yang ditunjukkan Erick Thohir bahwa dia ingin memajukannya, ini bukan tentang dia, ini tentang sepak bola Indonesia," paparnya.
Sumber: YouTube Thom Haye Way