Catatan Perseturuan 2 Klub Bernuansa Ungu di Sepak Bola Indonesia: Siapa Lebih Unggul, Persita atau Persik?

2 weeks ago 24

Bola.com, Kediri - Persita Tangerang dan Persik Kediri bakal bentrok pada pekan ke-22 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang Selatan, Jumat (7/2/2025).

Laga ini bakal berjalan sengit. Posisi keduanya di daftar klasemen sementara berimpitan. Mereka sama-sama mengoleksi 32 poin. Unggul agregat gol dan head to head, Persik bertengger di urutan keenam, sementara Persita tepat di bawahnya.

Namun, lepas dari perebutan posisi di klasemen, faktor hegemoni warna kebesaran ungu juga menjadi latar belakang perseteruan sengit antara klub yang berjulukan Pendekar Cisadane dan Macan Putih itu.

Klub yang berdiri pada 1950-an punya kisah dengan pilihan warna ungu yang mencerminkan kemewahan, kebijaksanaan, ketenangan, dan keberanian. Bahkan penghargaan tertinggi berupa medali bagi tentara di AS disebut Purple Heart.

Persita resmi menjadi anggota PSSI pada 9 September 1953. Pada awal perjalanan, Persita ternyata pernah beberapa kali berganti warna identitas.

Namun, baru pada masa kepemimpinan H. Urip Hermansyah, Persita mengganti warna dengan ungu yang digunakan hingga sekarang.

Begitu pula Persik. Sejak berdiri tahun 1950 klub asal Kota Kediri identik dengan kombinasi setrip warna merah hitam laiknya jersey kebesaran Persipura dan AC Milan.

Namun, sejak almarhum HA Maschut menjabat Walikota Kediri warna ungu jadi jatidiri Persik dan Kota Kediri.

Sebenarnya pilihan warna ungu ini tak disengaja. Pada Divisi 1 2001, dengan keterbatasan dana dalam lawatan laga ke Jakarta. Saat itu, Iwan Budianto yang juga menantu HA Maschut berpikir efisiensi dana untuk kostum tim.

Dalam benak Iwan apa warna yang jarang dipakai tim sepak bola, sehingga saat kedua tim bertanding tak terjadi kesamaan warna jersey. Maka dipilih lah warna ungu yang hingga sekarang jadi roh tim Persik.

Berita video Bonek dan The Jakmania Serukan Suara Perdamaian di BRI Liga 1

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Persita Lebih Dulu Berprestasi

Sejarah keikutsertaan dan prestasi Persita di sepak bola Indonesia lebih dulu ketimbang Persik. Pada musim 1993/1994, Persita menjuarai Divisi 1 dan promosi ke Divisi Utama. Namun pada 1998/1999, Persita kembali terdegradasi ke Divisi 1.

Sementara pada masa itu Persik masih berkutat dan berjuang di kasta bawah, Divisi Dua. Titik balik kedua klub ini dimulai pada 2002. Persita saat itu meraih gelar runner-up Liga Indonesia usai dijegal Petrokimia Putra 1-2 di babak final.

Di tangan almarhum pelatih Benny Dollo lahirlah pemain hebat antara lain, Zaenal Arif dan Ilham Jayakesuma sebagai topskorer musim itu dengan torehan 26 gol.

Sedangkan Persik di waktu yang sama baru naik ke Divisi I. Rivalitas dua warna ungu mulai muncul pada Liga Indonesia 2003 ketika mereka berada di kasta sama.

Namun di bawah kendali Iwan Budianto, Persik dua kali jadi kampiun kasta tertinggi pada 2003 dan 2006. Prestasi juara inilah yang belum pernah diraih Persita dan membuat mereka merasa kalah pamor sebagai pemilik warna ungu.

Catatan Pertemuan

Sejak era Liga Indonesia hingga ISL, kedua tim telah bertemu sebanyak 12 kali. Siapa paling sakti? Ungu Timur, sebutan yang akrab dipakai warganet untuk Persik, memegang rekor dengan enam kali menang, lima imbang, dan sekali tumbang.

Total gol dari pertandingan yang dilakoni kedua tim itu mencapai 35 butir. Rinciannya Persik 21 kali menjebol gawang Persita dan kemasukan 14 bola.

Pada final Liga 2 2019 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Persita kembali harus mengakui keperkasaan Persik dengan skor akhir 1-2. Ini babak baru rivalitas mereka di era Liga 1 sebagai tim promosi 2020.

Pada kasta teratas yang berjalan hampir delapan musim ini, Persik masih memegang kendali rekor atas Persita. Dari sembilan kali pertarungan, Persik empat kali menang, empat hasil imbang, dan sekali kalah. Bagaimana peluang Persik menjaga rapor bagus ini pada duel pekan ini? Kita tunggu saja.

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |