Bola.com, Jakarta - Mayoritas pemain Timnas Indonesia yang berkarier di Eropa datang ke Sydney dengan perbedaan suhu cukup ekstrem. Ditambah lagi, mereka juga mengalami jet lag dalam penerbangan panjang dari Eropa ke Australia.
Ada 15 pemain abroad Timnas Indonesia di Liga Eropa. Lebih khusus lagi, enam di antara berkiprah di Eredivisie.
Padahal saat ini suhu di Belanda sangat dingin mencapai 1-9 derajat Celcius. Sementara suhu di Sydney sedang panas.
"Australia super panas. Suhunya bisa mencapai 35 derajat Celcius. Tapi jangan khawatir, karena nanti pertandingan Indonesia lawan Australia main malam hari," kata Javier Roca ketika dihubungi Bola com.
Javier Roca adalah mantan pemain asal Chile yang lama berkarier di Indonesia dan pernah melatih Persik di Liga 1 2021. Saat ini dia menangani klub Gun Gahlin di Canberra, Australia.
Komentar Jordi Cruyff soal membangun Timnas Indonesia dari mulai jenjang usia dan senior
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Faktor Jet Lag
Apakah perbedaan suhu nanti berpengaruh pada performa pemain Timnas Indonesia yang berangkat dari Eropa?
"Sedikit banyak ada pengaruhnya. Jadi dampaknya tak terlalu berat bagi fisik pemain. Apalagi, saya dengar mereka tiga hari sebelum pertandingan sudah ada di Sydney," kata Javier Roca.
"Saya kira waktu itu cukup untuk aklimatisasi dengan suhu setempat. Tapi bagaimanapun juga ini pasti sudah dianalisa oleh tim pelatih Indonesia," ucapnya.
Selain perbedaan suhu, pemain abroad Eropa harus menempuh penerbangan panjang ke Sydney yang memakan waktu rata-rata 21 jam lebih. Kelelahan karena jet lag pasti juga cukup mengganggu kebugaran Jay Idzes dkk.
"Ya. Jet lag bisa juga jadi masalah. Ini juga harus dipikir matang. Tapi Timnas Indonesia punya fisioterapis dan tim medis pengalaman untuk mengembalikan fisik para pemain," ujarnya.
Kondisi Fisik Bagus
Javier Roca sebagai mantan pemain profesional tahu apa yang harus dilakukan penggawa Timnas Indonesia agar tetap bugar saat duel melawan Australia.
"Mereka pemain profesional yang ditangani pelatih profesional juga. Saya kira soal suhu dan jet lag tak jadi problem berat bagi pemain Timnas Indonesia yang dari Eropa. Mereka tahu apa yang harus kerjakan," tuturnya.
Apalagi, lanjut Javier Roca, saat para pemain dari Liga 1 dan abroad Timnas Indonesia sedang tampil di liga masing-masing. Sehingga secara fisik mereka sangat siap. Kecuali bagi mereka yang terkendala fisik, karena cedera.
"Pemain yang sedang berkompetisi pasti punya fisik bagus dan siap main. Mereka sudah mempersiapkan diri sejak sebelum kompetisi dimulai," kata Roca.
"Saya kira pemain tinggal menumpahkan adrenalin dan fisiknya di pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Meskipun mayoritas pemain Timnas Indonesia dari Eropa yang tampil di Asia," jelasnya.