Titus Bonai Bicara soal Melimpahnya Bakat Sepak Bola dari Tanah Papua

4 weeks ago 24

Bola.com, Jakarta - Tanah Papua tak pernah sepi dari talenta-talenta muda berbakat. Satu di antaranya yang masih segar dalam ingatan adalah Titus Bonai. Lama tak muncul, apa kabar Titus Bonai?

Kalau masih ada yang bertanya-tanya siapa Titus Bonai, ia merupakan penyerang cemerlang di masanya, baik di level klub maupun Timnas Indonesia.

Kelahiran Jayapura, 35 tahun silam itu pernah memenangkan Indonesia Super League saat memperkuat Persipura Jayapura, dari 2010 hingga 2012.

Lalu, saat pindah ke Semen Padang, Tibo, panggilan akrabnya, kembali sukses mempersembahkan gelar Indonesian Community Shield 2013 bagi Kabau Sirah.

Sedangkan bersama Timnas Indonesia, penyerang yang pernah dinobatkan sebagai Indonesian Soccer Awards Best 11 2019 juga jadi andalan Skuad Garuda. Pencapaian terbaiknya tersaji di SEA Games 2011, saat Timnas U-23 menggondol medali perak.

Di tengah perhatian maraknya pemain-pemain asing yang menyebut klub-klub dalam negeri serta pemain naturalisasi di Timnas Indonesia, Titus Bonai kembali hadir dengan sejumlah kisah klasik.

Berita video momen Titus Bonai joget dan olahraga bareng si cantik Maria Vania di atas panggung Konser Luar Biasa Indonesian Soccer Awards 2019. Momen tersebut membuat Tibo senyum tersipu.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Bakat Sepak Bola Papua

Via kanal YouTube Bicara Bola besutan Akmal Marhali, pemain yang juga pernah berkostum PSM Makassar, Borneo, dan PSMS Medan bicara awal kariernya. Termasuk melimpahnya bakat-bakat muda dari Bumi Cenderawasih.

"Bakat sepak bola kami di Papua sudah ada sejak kecil karena sangat terbiasa bermain bola," kata Titus Bonai dengan nada bangga.

Titus Bonai mengenang, ketika pertama kali mendapatkan sepatu bola dari seseorang yang ia sebut coach Immanuel.

Sayangnya, ia tak lama memakai sepatu bola itu karena hilang saat dicuci. Padahal, sepatu tersebut sangat berkesan baginya.

Meninggalkan kampung halaman, Titus Bonai justru mengawali karier profesionalnya di negeri orang yakni Bontang, Kalimantan Timur. Di daerah mungil namun kaya minyak itu, ia memperkuat Bontang FC.

Dari Bontang FC, Titus Bonai melanjutkan petualangannya ke Persiram Raja Ampat. Di klub ini, namanya meledak. Soalnya, hanya dalam satu musim, ia mampu memborong 17 gol.

Nunggak Gaji

Sejarah kemudian mencatat, karier Titus Bonai terus meroket di Persipura dan kemudian merambah ke Timnas Indonesia.

Tak hanya di kompetisi domestik, jebolan PON Papua ini juga pernah merasakan Liga Timor Leste.

Kariernya tak selalu berjalan mulus. Pada tahun 2015 misalnya, ia harus menepi cukup lama menyusul cedera tumit saat membela PSM Makassar dan Borneo FC.

Ia sempat merasa putus asa, walau kemudian bangkit dan akhirnya berhasil ke performa terbaiknya bersama Persipura di periode kedua (2019). Tampil dalam 26 laga di tahun itu, sang penyerang mampu mengepak 13 gol.

Hal lain yang mewarnai perjalanan kariernya yang panjang, termasuk soal gaji yang seret. Semua itu menjadi kenangan sekaligus pembelajaran bagi Titus Bonai.

"Momen paling tidak ingin saya ingat adalah gagal membawa tim juara, cedera, sampai nunggak gaji," ujarnya.

Meski tak lagi eksis sebagai pemain, Titus Bonai tak lantas meninggalkan begitu saja dunia yang sudah membesarkan namanya. Saat ini, ia tengah merintis karier sebagai pelatih dengan cara mengambil lisensi B.

Good luck, Tibo!

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |