Bola.com, Jakarta - Patrick Kluivert menyiapkan tiga kiper lokal dari BRI Super League 2025/2026 untuk putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Tetapi, pendukung Tim Garuda tak perlu khawatir, apalagi meremehkan kualitas mereka.
Ernando Ari, Nadeo Argawinata, dan M. Reza Arya dinilai tak kalah mumpuni dibanding Emil Audero dan Maarten Paes.
Menurut Benny Van Breukelen, Mantan pelatih kiper Persebaya Surabaya, trio ini sangat siap mengawal gawang Timnas Indonesia menghadapi Arab Saudi dan Irak di Stadion King Abdullah Sports City Jeddah, pada 9 dan 12 Oktober mendatang.
Benny Van Breukelen menilai publik dan Timnas Indonesia ada ketergantungan tinggi kepada dua kiper naturalisasi tersebut.
"Saya amati setelah adanya Emil Audero dan Maarten Paes, Timnas Indonesia seolah sangat tergantung kepada mereka. Padahal, dalam sejarah sepak bola Indonesia, kita selalu punya kiper lokal bagus. Ini membuat publik meremehkan kiper domestik," katanya.
Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia segera dimulai. Timnas Indonesia tergabung di Grup B bersama Irak dan Arab Saudi. Grup berat? Jelas! Tapi ada satu fakta mengejutkan: Timnas Indonesia ternyata jadi tim dengan market value termahal di gr...
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sejarah Kiper Lokal
Benny Van Breukelen lantas menyebut siapa kiper yang berhasil membawa Timnas Indonesia bisa lolos ke putaran ketiga lalu.
"Setelah bergabungnya Maarten Paes dan Emil Audero, kita lupa jasa kiper lokal. Siapa yang mengawal gawang Timnas Indonesia hingga ke putaran ketiga? Ernando Ari dan Nadeo Argawinata. Jadi, jangan remehkan mereka," ujarnya.
Pelatih kiper Persita Tangerang ini menyebut nama Hermansyah. Seniornya itu hampir meloloskan Timnas Indonesia pada Pra Piala Dunia 1985.
"Kita punya sejarah dengan situasi seperti sekarang, yakni masuk di fase akhir. Siapa kiper Timnas Indonesia pada 1985 yang hampir lolos ke Piala Dunia 1986? Hermansyah. Dia kiper lokal," sebutnya.
Nasionalisme Jadi Pendorong
Mantan kiper Timnas Indonesia juga yakin spirit nasionalisme ketiganya akan membuncah jika Patrick Kluivert menurunkan sebagai starter di laga krusial nanti.
"Saya sebagai mantan kiper Timnas Indonesia selalu bangga dan punya spirit tinggi membela negara. Ernando, Nadeo, dan Reza Arya pasti akan punya spirit nasionalisme jika dipercaya tampil," lanjut Benny Van Breukelen.
Jangan Terlalu Membandingkan
Benny Van Breukelen minta publik tak membuat dikotomi bahwa kiper naturalisasi lebih hebat dari kiper lokal.
"Kalau sudah masuk Timnas Indonesia berarti mereka yang terbaik. Jangan nanti jika kiper lokal yang main, lalu Timnas Indonesia gagal ada pendapat yang menyudutkan kiper lokal," ucapnya.
Karena, lanjut Benny Van Breukelen, gawang yang kemasukan gol bukan melulu salah kiper melainkan menjadi tanggung jawab kolektif.
"Jika tim kalah, kiper selalu jadi sasaran kritik. Padahal, gol terjadi bisa disebabkan sistem pertahanan yang lemah atau para pemain belakang yang kurang kerja keras. Jadi, apa pun hasil Timnas Indonesia nanti, jika gagal itu tanggung jawab kolektif. Siapa yang disalahkan, ya pelatihnya," katanya.