Minta Keadilan atas Sanksi FIFA soal Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi, FAM Bawa Kasusnya ke CAS

4 hours ago 2

Bola.com, Jakarta - Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) merespons hasil banding yang ditolak FIFA atas kasus pemalsuan dokumen pemain naturalisasi mereka. Setelah keluar penolakan, jalur melalui Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) menjadi solusinya.

Seperti diketahui, FIFA telah mengonfirmasi dokumen yang diajukan untuk mendukung kelayakan tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia adalah palsu.

Hal tersebut terungkap, setelah Komite Banding FIFA mengeluarkan pernyataan resmi mengenai faktor-faktor penolakan banding yang diajukan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terkait pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi.

Ketujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia yang terbukti melakukan pemalsuan dokumen yaitu Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Banding Ditolak

Tindakan yang dilakukan sepak bola Malaysia terbukti merupakan pelanggaran yang jelas terhadap Pasal 22 Kode Disiplin FIFA, yang mengatur pemalsuan dan penggunaan dokumen palsu dalam sepak bola. Komite Disiplin FIFA sebelumnya telah menjatuhkan sanksi kepada FAM berupa denda sebesar CHF 350.000 atau sekitar Rp7,3 miliar.

Kemudian FIFA juga sudah memberikan hukuman kepada tujuh pemain naturalisasi Malaysia, yakni larangan berpartisipasi dalam seluruh aktivitas yang berkaitan dengan sepak bola selama 12 bulan, berlaku sejak tanggal pemberitahuan keputusan yaitu 26 September 2025. Ketujuh pemain itu juga dikenai denda sebesar CHF 2.000 atau sekitar Rp41,8 juta.

"Setelah mendapatkan akta kelahiran asli, FIFA menemukan dokumen tersebut adalah 'kelahiran authentic' dan terdapat perbedaan signifikan yang didefinisikan sebagai 'kelahiran contrast'," tulis Media Malaysia Astro Arena mengungkap isi surat Komite Banding FIFA untuk FAM, Selasa (18/11/2025).

Penegakan Keadilan

FAM melalui laman resmi mereka, menyiarkan pernyataan terbaru soal banding yang ditolak FIFA. Melalui Presiden FAM, Datuk Wira Mohd Yusoff Bin Haji Mahadi, membenarkan penolakan banding induk organisasi sepak bola Malaysia oleh FIFA, dan bersiap menempuh jalur ke pengadilan arbitrase olahraga.

Pengadilan arbitrase olahraga adalah lembaga independen yang bertugas menyelesaikan sengketa di dunia olahraga melalui arbitrase atau mediasi, dengan aturan prosedural yang disesuaikan khusus untuk olahraga. Langkah ini bisa ditempuh setelah adanya penolakan banding dari federasi di tingkat dunia.

"FAM ingin menginformasikan telah menerima seluruh alasan keputusan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), terkait penolakan banding FAM status kelayakan tujuh pemain keturunan Malaysia," bunyi pernyataan FAM.

"Oleh karena itu, FAM akan memulai proses untuk membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Langkah ini diambil untuk memastikan keadilan ditegakkan dan untuk menegakkan integritas proses kelayakan pemain sebagaimana ditetapkan Pemerintah Malaysia dan badan-badan terkait."

"FAM tetap berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak semua pemain yang memenuhi syarat untuk mewakili negara, dan akan memastikan bahwa setiap tindakan diambil secara profesional, transparan, dan sesuai dengan jalur hukum yang berlaku."

Sumber: FAM, Astro Arena

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |